Konten dihapus Konten ditambahkan
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 107:
== Tentang saya ==
=== Sejarah & Minat ===
Saya mulai mengenal Wikipedia ± 1 tahun yang lalu. Waktu itu, minat saya terhadap Wikipedia belum begitu besar. Saya pernah mendaftar di Wikipedia dengan nama ''Age We''.{{efn|Ngomong-ngomong, "''Age We''" adalah kata suruhan yang sering di ucapkan bapak saya untuk menyuruh saya. Terdengar konyol kata-katanya, tetapi arti dari "''Age''" ([[bahasa Jawa]]) adalah "ayo", sedangkan "''We''" adalah singkatan nama saya.}} Setelah itu saya mendaftar lagi akun kedua yang bernama ''Age Umur'',{{efn|Untuk "''Age Umur''", itu adalah parodi untuk bapak saya, karena seperti yang diketahui, "''Age''" adalah [[bahasa Inggris]] yang berarti "umur".}} karena pada saat saya ''login'' {{efn|([[bahasa Indonesia]]: ''Log masuk'')}}, akun saya seperti ''Loglog out''{{efn|([[bahasa Indonesia]]: ''Log keluar'')}} sendiri. Pada akhirnya saya membuat akun ketiga yaitu ''Serigala Sumatera'' yang dibuat pada tanggal 30 Juli 2023.{{efn|Saya gabut dan terinspirasi dari meme "Roger Sumatra".}} Pada saat itu saya mengerti jika akun ''log out'' sendiri, ada fitur masuk log di menu Wikipedia. Akhirnya sampai saat ini saya aktif di Wikipedia menggunakan akun ini. Saya awalnya hanya iseng bergabung dengan Wikipedia dan [https://m.wiki-indonesia.club/wiki/Istimewa:MobileDiff/23928252 inilah suntingan pertama saya] di akun ''Serigala Sumatera''. Dalam beberapa hari, saya merasa terpikat dan bahkan terlalu asyik dengan Wikipedia sehingga lupa waktu. Saya merasa kecanduan dengan Wikipedia karena senang membaca berbagai artikel di sini, menciptakan artikel baru, dan berinteraksi dengan pengguna serta kontributor lainnya.
 
Selain Wikipedia, saya juga memiliki minat dalam bernyanyi. Saya telah meraih 2 piala, yaitu piala pertama diraih pada tahun 2017, sedangkan piala kedua diraih pada tahun 2019.
Baris 115:
Saya merupakan orang tidak menyukai bahasa Indonesia yang tidak baku. Cerita itu dimulai ketika saya mulai menjelajahi Wikipedia bahasa Indonesia. Saat menelusuri berbagai artikel, berkontribusi, dan mengobrol dalam pembicaraan, saya menyadari kekayaan bahasa Indonesia yang baku dan sajian informasinya yang jelas. Bahasa yang teratur dan sesuai kaidah membuat saya semakin tertarik untuk memahami dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Sejak saat itu saya tertarik mengunduh [[KBBI]] untuk mencegah bahasa Indonesia yang tidak baku.
 
Namun, perjalanan ini tidak berjalan mulus. Saya menemui variasi bahasa, seperti bahasa Jaksel ([[bahasa Indonesia gaul|bahasa gaul]]), bahasa tidak baku, campuran dengan bahasa daerah, bahasa Inggris, serta bahasa lainnya, yang membuat saya merasa terganggu. Misalnya bahasa Indonesia tidak baku yang sering saya temui dalam pembicaraan adalah "Aku harus mencari ''channel'' YouTube yang membahas ''game''" (bahasa Inggris), "''Lek'' kamu ''ndak'' naik ''ndek'' mobil, kamu bisa ketinggalan mereka" (bahasa Jawa di daerah saya), "Aku dapat ''ghosting'' dari dia" (bahasa Jaksel), dan "kamu harus ''ngerjain'' soal itu" (bahasa tidak baku), dsb. Sejak saat itu, tekad saya untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baku semakin menguat, karena saya menghargai keindahan dan kejelasan komunikasi yang dapat diciptakan oleh penggunaan bahasa yang baik dan benar.{{efn|Saya tidak menyangka bahwa kebanyakan penutur bahasa Indonesia sering menggunakan bahasanya seperti itu. Dari persentase saya, penutur bahasa Indonesia menggunakan bahasanya yang tidak baku antara 70–80%. Perlu diingat bahwa persentase ini hanya prediksi dan perspektif saya yang mungkin belum tentu benar.}}
 
Dalam perjalanan hidup saya saat ini, saya berusaha memegang teguh prinsip untuk berkomunikasi dengan seseorang menggunakan kata-kata yang telah ada di KBBI. Prinsip ini bukan hanya sekadar aturan, melainkan suatu bentuk penghargaan terhadap kekayaan dan kedalaman bahasa Indonesia. Ini membantu menghindari kebingungan atau interpretasi yang salah yang dapat muncul jika saya menggunakan kata-kata yang tidak umum atau kurang baku.