Stasiun Blabak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan 'Singkatan stasiun ini bukan berarti buang air besar'. |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 28:
Memasuki tahun [[1970]], penumpang di stasiun ini menurun drastis karena kereta api saat itu berjalan dengan kecepatan sangat pelan. Mereka lebih memilih menggunakan moda transportasi lain seperti bus, mobil, dan lain-lainnya. Karena terus merugi, Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) terpaksa menutup jalur ini pada tahun [[1976]].
Penutupan ini juga dilakukan menyusul letusan Gunung Merapi pada tahun 1972 hingga 1976 yang menyebabkan banjir lahar dingin serta menyebabkan terputusnya Jembatan Krasak pada tahun
Kini stasiun ini telah menjadi sebuah warung makan, sedangkan tanah tempat stasiun ini berdiri dikuasai oleh PT KAI. Bangunan asli stasiun dibongkar dan di atasnya dibangun bangunan baru yang memanfaatkan bekas bongkaran bangunan lama.<ref>{{Cite web|last=Prihatini Wd.|first=A.|date=12 Oktober 2023|title=Napak Tilas Stasiun Magelang yang Pernah Berjaya di Masa Belanda|url=https://jateng.solopos.com/napak-tilas-stasiun-magelang-yang-pernah-berjaya-di-masa-belanda-1765668|website=[[Solopos]]|access-date=2024-01-25}}</ref> Stasiun ini dahulu mempunyai 3 jalur, dan dahulu juga mempunyai jalur cabang menuju ke Pabrik PT [[Kertas Blabak]] yang terletak beberapa meter dari stasiun ini. Dilihat dari letaknya, stasiun ini dipakai untuk bongkar muat angkutan kertas.
== Referensi ==
|