La Ode Bulae: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andang Parsan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Andang Parsan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Dalam situasi yang pelik tersebutlah, maka Sarano Wuna mengambil keputusan cepat dengan mengangkat La Ode Bulae Putera Raja La Ode Saete sebagai Raja Muna Namun karena Raja La Ode Bulae masih sangat belia dan diangap belum cakap menjalankan pemerintahan, maka Sarano Wuna menunjuk La Aka ( Bonto balano / Menteri Utama) untuk menjalankan pemerintahan, sedangkan La Ode Bulae tetap sebagai kepala negara.
 
Lain dengan Belanda, momenMomen mangkatnya Raja La Ode Saete dan raja penggantinya yang masih sangat muda dimanfaatkan oleh Belanda untuk menguasai pemerintahan kerajaan Muna dengan memaklamatkan secara sepihak bahwa segala urusan pemerintahan Kerajaan Muna berada dalam kendali Pemerintahan Kolonial Belanda, tentu melalui sekutunya, Buton.
 
Raja La Ode Bulae yang masih begitu muda belum cukup mampu melawan maklumat tersebut, dan juga Bonto Balano La Aka y ang hanya seorang pelaksana raja, belum mampu memobilisasi rakyat untuk melakukan perlawanan, Belanda dengan leluasa menunjuk seorang Wali Raja dari Kesultanan Buton untuk menguasai Muna.