Dataran tinggi Dieng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmaziz (bicara | kontrib)
Pertanian: menambahkan nama lain buah kemar
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 68:
|Oct precipitation mm = 170
|Nov precipitation mm = 230
|Dec precipitation mm = 388389
|source = <ref name="climatedata">http://en.climate-data.org/location/623617/</ref>
}}
Baris 75:
:''Lihat pula: [[Pegunungan Dieng]]''
 
Pada dasarnya dataran tinggi Dieng adalah [[kaldera]] yang dikelilingi oleh gunung-gunung di sekitarnya, antara lain [[Gunung Prahu]] (2.565 m) di sebelah timur laut kaldera, Bukit [[Gunung Sikunir|Sikunir]] (2.463363 m), Gunung [[Gunung Pakuwaja|Pakuwaja]] (2.595585 m), Gunung [[Gunung Bisma|Bismo]] (2.365 m) di sebelah selatan kaldera, serta kompleks Gunung Butak-Dringo-Petarangan (di sebelah barat laut). Di bawah permukaan kaldera terdapat aktivitas vulkanik, seperti halnya [[Yellowstone]] ataupun [[Dataran Tinggi Tengger|dataran tinggi Tengger]]. Di sini terdapat banyak kawah (''crater'') dan rekahan (''vent'') yang mengeluarkan hasil aktivitas geologi dalam berbagai wujud: [[fumarola]], [[solfatara]],sumber gas ([[Karbon dioksida|CO<sub>2</sub>]] maupun [[Karbon monoksida|CO]]), dan mata air (panas maupun dingin), serta danau vulkanik. Beberapa kawah masih sangat aktif, seperti Sileri, Candradimuka, dan Sikidang, dijadikan objek wisata alam.
 
Kondisi ini memiliki potensi bahaya bagi penduduk yang menghuni wilayah tersebut. Kasus terakhir yang merenggut ratusan nyawa adalah bencana letusan gas Kawah Sinila pada tahun 1979. Tidak hanya [[gas]] beracun dan [[Letusan gunung|erupsi]], tetapi juga dapat dimungkinkan terjadi [[gempa bumi]] (vulkanik), erupsi lumpur, [[tanah longsor]], dan [[banjir]]. Selain kawah, terdapat pula danau-danau vulkanik yang berisi air bercampur belerang sehingga memiliki warna khas kuning kehijauan.