Bahasa Bali: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 274:
Bahasa Bali memiliki variasi sejarah (waktu) dan variasi geografis (ruang). Dari berbagai prasasti yang dikeluarkan pada masa sebelum pemerintahan Raja Anak Wungsu (abad ke-10) diketahui ada varian bahasa Bali yang biasa disebut sebagai [[bahasa Bali Kuno]]. Kajian mengenai bahasa Bali Kuno pertama kali dilakukan oleh [[Roelof Goris]] pada tahun 1950-an dan kemudian dilanjutkan pada tahun 1970-an. Kamus Bahasa Bali Kuno - bahasa Indonesia telah dirilis oleh Kemendikbud pada tahun 1975.<ref>{{Cite book|last=Granoka et al.|first=I.W.O|date=1975|title=Kamus Bali Kuno - Indonesia|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|url-status=live}}</ref>
 
Suatu dialek yang masih digunakan saat ini adalah bahasa [[suku Bali Aga]], dituturkan di beberapa desa di sekitar [[Danau Batur]] dan di wilayah lainnya. dialek bahasa bali lainnya adalah dialek [[Nusa Penida]] atau (basa nosa) dalam masyarakat Nusa penida dialek ini turunkan di pulau nusa penida dan pulau pulau kecil disekitarnya, berbeda dengan dialek bali aga yang masih bisa dipahami oleh penutur bahasa bali lainnya dialek ini turunkan di pulau nusa penida dan sekitarnya dialek ini dianggap aneh dan sulit untuk di mengerti para penutur bahasa bali daratan karena tata bahasa dan kosakata nya yang sangat berbeda dari bahasa bali pada umunya selain itu dialek ini mengunakan kata kata yang tidak ada dalam kamus bahasa bali misalnya kata "Kamu" dalam bahasa bali umum adalah "Cang atau "Awaké" namun dalam dialek nusa penida adalah "Éda" lalu kata "dimana" dalam bahasa bali adalah "Dijé" namun dalam dialek Nusa penida berubah menjadi "Jaba" dan banyak kata berbeda yang digunakan,hal ini kadang kadang menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi antara masyarakat Bali daratan dan masyarakat nusa penida.
 
Selain itu, bahasa masyarakat Bali umum (nonvariasi) adalah "bahasa Bali Kapara" atau Bali Lumbrah yang dipakai oleh mayoritas orang Bali sekarang.