Atap: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5:
 
Beberapa jenis tumbuhan menghasilkan bahan atap tradisional. Atap sirap, salah satunya dibuat dari kayu [[ulin]] alias kayu besi yang dikeping tipis-tipis. Juga [[daun]]-daun dari beberapa jenis [[palma]] dan [[ilalang]] kerap dirangkai untuk digunakan sebagai atap. Di antaranya dari daun [[rumbia]], [[kelapa]], [[enau]], dan [[nipah]].
== Bagian ==
=== Bubungan (Ridge) ===
Bubungan, adalah sisi atap yang teratas dan selalu dalam kedudukan mendatar. Ketika kedua kemiringan atap bertemu membentuk bubungan, maka diperlukan material khusus yang dipasang di atasnya yang disebut '''nok''' atau '''karpusan''' (ridge cap).
=== Tembereng (Field) ===
Bagian miring suatu atap, dimana ujungnya yang paling atas membentuk bubungan. Suatu rumah dengan atap tanpa bentangan dan seluruh bagian atasnya ditutupi oleh tembereng dapat disebut atap tembereng ===
=== Jurai luar (Hip) ===
Jurai luar adalah elemen yang menghubungkan bidang eksterior atap satu dengan yang lainnya. Ini mirip dengan bubungan, namun jurai umumnya terletak di bagian lekukan tembereng yang curam. Jurai luar adalah sebagai sambungan antara bidang atap satu dengan yang lain. Jurai ini digunakan apabila suatu bangunan memiliki lebih dari satu bidang atap.
=== Jurai dalam (Valley) ===
Jurai dalam adalah pertemuan dua sisi atap pada suatu kemiringan membentuk sudut interior. Tujuan utama dari jurai dalam adalah untuk memungkinkan air mengalir ke atap dengan baik. Jurai dalam yang dipasang dengan talang air disebut talang jurai. Sedangkan untuk jurai dalam tanpa talang atau langsung terhubung dengan genting atau sirap atap cukup disebut jurai dalam saja.
 
== Lihat pula ==