Daha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 6:
[[Airlangga]] merupakan pendiri kota api Dahanapura ("dahana" = api, "pura" = kota) sebagai pindahan dari kota terdahulu [[Kahuripan]]. Ketika ia turun takhta pada tahun 1042, wilayah kerajaannya dibelah menjadi dua. Daha kemudian menjadi ibu kota kerajaan bagian barat, yaitu [[Panjalu]].
Menurut ''[[Nagarakretagama]]'' yang ditulis oleh [[Empu Prapañca|Mpu Prapañca]], seorang [[pujangga]] dan bekas pembesar agama [[Buddhisme|Buddha]] masa [[Majapahit]]. Menyebutkan Airlangga yang telah berpindah ibu kota dan memerintah dari Daha di wilayah Panjalu.<ref>http://www.spaetmittelalter.uni-hamburg.de/java-history/JavaNK/Java1365.Nagara-Kertagama.Canto.63-69.html</ref>
Selanjutnya berita dalam ''[[Serat Calon Arang]]'', menerangkan bahwa saat akhir pemerintahan Airlangga, pusat kerajaan sudah tidak lagi berada di [[Kahuripan]], melainkan telah berpindah ke ''Dahanapura'' dan menyebut Airlangga sebagai raja Daha.
Daftar raja-raja Panjalu setelah pembelahan :▼
<small><blockquote>... 15. Sigra datang pwa sirêng sagara Rupěk, mantas ta sira ngkana, Sang Yogîswara Mpu Baradah. Tan lingěn pwa sirêng (h)ěnu lampah Sang Mahamuni ambramaga. Sigra datang ta sirêng nagarêng Daha, panggih ta sirâtmajanira Sang Maharaja Erlanggya sědang tinangkil...</blockquote></small>
<small><blockquote>... 15. Segera tiba di Sagara Rupek, beliau menyeberang di sana, Sang Pendeta Baradah. Tidak diceritakan perjalanan Sang Pendeta di jalan sangat cepat jalannya. Beliau segera tiba di kerajaan Daha, bertemu dengan putranya Sang Maharaja Erlangga yang sedang dihadap... <br>— (''Lontar Calon Arang'').</blockquote></small>
▲Daftar dari raja-raja Panjalu setelah pembelahan :
# [[Sri Samarawijaya]]
# [[Sri Jitendrakara|Sri Maharaja Jitendra Kara]]
|