Growol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Perbaikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 4:
|alternate=
|country=[[Indonesia]]
|region=[[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|creator= [[Kabupaten Kulon Progo]]
|course=
Baris 12:
|other=
}}
[https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/05/30/growol-khas-kulon-progo-alternatif-makanan-pokok-yang-baik-untuk-kesehatan '''Growol'''] adalah
Growol merupakan penganan tradisional khas [[suku Jawa|Jawa]] asal [[Kabupaten Kulon Progo]], yang dibuat dari ketela atau [[singkong]] (ubi kayu).<ref>{{cite web |url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/05/30/growol-khas-kulon-progo-alternatif-makanan-pokok-yang-baik-untuk-kesehatan|title=Growol Khas Kulon Progo, Alternatif Makanan Pokok yang Baik untuk Kesehatan|author=Pandu Hidayat|website=goodnewsfromindonesia.id|publisher=Good News from Indonesia}}</ref>
Rasa penganan ini hambar dan sedikit gurih, sehingga biasa disajikan dengan sayur besengek, yakni sayur kuah yang terdiri dari [[tempe]], daun so, dan diberi sedikit [[santan]]. Terkadang juga bersama pentho (olahan kelapa muda dan telur) atau kethak yang merupakan olahan endapan minyak [[kelapa]].<ref>{{cite web |url=https://rjptonline.org/AbstractView.aspx?PID=2023-16-2-24|title=Standardization of Growol processing and the effect of different processing processes on the potential of Growol as functional food|author=Fransisca Shinta Maharini, Maria Amridjati, Sandeep Poddar|website=rjptonlind.org|publisher=Reasearch Journal of Pharmacy and Technology}}</ref>▼
Cara membuat growol cukup mudah, singkong dicuci, dikupas dan direndam dalam air selama tiga hari, airnya diganti setiap hari. Singkong yang kemudian dilunakkan akan mengeluarkan sedikit bau [[asam]] akibat proses [[fermentasi]]. Singkong dihaluskan, kemudian dikukus dan dikemas, dalam plastik untuk dijual atau disantap.
Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Suharni ([[1984]]), growol yang telah mengalami fermentasi alami ini menumbuhkan mikroba Coryneform, Streptococcus, Bacillus, Actinobacter yang kemudian diikuti oleh Lactobacillus dan yeast hingga akhir fermentasi.<ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=1213|title=Growol Warisan Budaya Tak Benda|author=|website=warisanbudaya.kemdikbud.id|publisher=Warisan Budaya Tak Benda Kemdikbud}}</ref>▼
▲Rasa penganan ini hambar dan sedikit [https://id.wiktionary.org/wiki/gurih gurih], sehingga biasa disajikan dengan sayur besengek, yakni sayur kuah yang terdiri dari [[tempe]], daun so, dan diberi sedikit [[santan]]. Terkadang juga bersama pentho (olahan kelapa muda dan telur) atau kethak yang merupakan olahan endapan minyak [[kelapa]].<ref>{{cite web |url=https://rjptonline.org/AbstractView.aspx?PID=2023-16-2-24|title=Standardization of Growol processing and the effect of different processing processes on the potential of Growol as functional food|author=Fransisca Shinta Maharini, Maria Amridjati, Sandeep Poddar|website=rjptonlind.org|publisher=Reasearch Journal of Pharmacy and Technology}}</ref>
▲Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Suharni ([[1984]]), growol yang telah mengalami fermentasi alami ini menumbuhkan mikroba ''Coryneform'', ''Streptococcus'', ''Bacillus'', ''Actinobacter'' yang kemudian diikuti oleh ''Lactobacillus'' dan ''yeast'' hingga akhir fermentasi.<ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=1213|title=Growol Warisan Budaya Tak Benda|author=|website=warisanbudaya.kemdikbud.id|publisher=Warisan Budaya Tak Benda Kemdikbud}}</ref>
==Sejarah==
|