== Sejarah hidup ==
Minggu pagi, [[26 Desember]] [[2004]], Martunis berencana bermain [[sepak bola]] bersama teman-temannya di lapangan sepak bola kampung. Ia bahkan sudah memakai kostum tim nasional {{timnas|sepakbola Portugal}} bajakan yang ia beli di kota [[Banda Aceh]]. Tiba-tiba datang gelombang [[tsunami]] mengamuk. Martunis yang saat itu baru duduk di kelas III [[Sekolah Dasar]] (SD) bersama ibunya, Salwa, kakak laki-laki, Nurul A'la (12 tahun), dan adiknya, Annisa (2 tahun), berupaya menyelamatkan diri dengan menumpang [[mobil pick up]] tetangganya. Pada saat itu, bapaknya sedang bekerja di [[tambak]].
Saat digulungdiamuk [[ombak]] tsunami, mobil pick up pun tenggelam. Martunis, ibu, dan dua saudaranya tenggelam bersama mobil yang ditumpangi. Lalu, entah bagaimana ceritanya, ia terbawa gelombang dan muncul ke permukaan air. Sebelum terpisah dengan kakak, adik serta ibunya, Martunis sempat menarik lengan adiknya yang minta tolong, namun tangan mungilnya kalah oleh arusamukan tsunami. Ibu, kakak dan adiknya pun hilang terseret arus tsunami, sehingga berpisah selamanya.
Martunis selamat setelah meraih sepotong kayu, lalu terapung-apung. Kemudian ia berpindah ke kasur yang melintas di dekatnya, tapi nahas, kasur itupun tenggelam. Lalu ia memanjat sebatang pohon untuk bertahan hidup. Ia selamat setelah terseret arus tsunami yang kembali lagi ke laut dan terdampar di kawasan [[rawa|rawa-rawa]] dekat makam [[Teungku Syiah Kuala]]. Setelah 21 hari bertahan, penduduk menemukan Martunis pada [[15 Januari]] 2005. Warga menyerahkan dia kepada awak [[televisi]] [[Inggris]]Britania Raya yang kebetulan meliput di wilayah itu. Dalam sekejap gambar Martunis yang masih mengenakan kaus timnas Portugal, beredar di stasiun televisi [[seluruh Eropa]].
Bocah kurus berkulit hitamgelap itupun menarik simpati bintang top sepak bola Portugal seperti [[Luis Figo]], [[Nuno Gomes]], [[Cristiano Ronaldo]], pelatih [[Luiz Felipe Scolari]], serta [[Gilberto Madail]], ketua [[Federasi Sepak Bola Portugal]]. Akhirnya [[Federasi Sepak Bola Portugal]] mengundang secara resmi Martunis ke negaranya.
Pada Juni 2005, didampingi ayahnya, Sarbini, dan Teuku Taharuddin, dokter yang mendampinginya, ia berkunjung ke negara Portugal dan mendapatkan hibah uang 40€40.000 ribu(sekitar [[Euro]] atau lebih dari 500Rp500 juta rupiah). Selain diundang ke Portugal, tahun 2006 lalu penyanyi [[Madonna]] juga mengundang Martunis dan Sarbini ke [[London]], tempat tinggal Madonna bersama keluarganya. Mereka berdua diajak berkeliling tempat rekreasi terkenal serta kota-kota di Inggris.
== Referensi ==
|