Kuil Yasukuni: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus Yasukuni_Radha_Binod_Pal_Commending_Stele.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Wdwd; alasan: per c:Commons:Deletion requests/Files in Category:Radhabinod Pal. |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 17:
Kuil utama (''honden'') dibuat untuk mengenang semua orang yang meninggal dunia untuk kekaisaran, dan tidak dibatasi hanya untuk tentara, melainkan juga mencatat nama-nama pekerja sosial, pekerja pabrik, serta warga negara sipil nonetnis Jepang, seperti orang Taiwan dan orang Korea yang bekerja untuk Jepang. Di kuil ini juga terdapat patung peringatan untuk hewan-hewan yang mati dalam perang dan ibu-ibu tunggal yang harus membesarkan anak-anak tanpa suami sebagai korban perang. Di kuil utama juga terdapat perpustakaan/arsip yang mengumpulkan informasi tentang setiap orang yang namanya diabadikan di kuil ini, dan sebuah museum perang konservatif. Penyebab [[kontroversi Kuil Yasukuni]] adalah pemakaian kuil ini sebagai tempat persemayaman arwah sejumlah [[penjahat perang]] dari Perang Dunia II. Kuil ini mencatat semua nama tanpa prasangka. Semua orang dianggap sederajat tanpa memandang status sosial, jasa-jasa mereka semasa hidup, atau faktor-faktor lainnya.<ref>http://www.yasukuni.or.jp/english/about/</ref> Satu-satunya persyaratan untuk dapat diabadikan di kuil ini adalah meninggal dunia untuk Kekaisaran Jepang. Pemilik kuil merasa tidak ada alasan untuk tidak memasukkan orang-orang yang dihukum karena kejahatan mereka.<ref>{{Cite web |url=http://personal.stthomas.edu/smsletten/yasukuni/aboutyasukuni/yasukunikami.html |title=Salinan arsip |access-date=2013-06-25 |archive-date=2013-10-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131023061339/http://personal.stthomas.edu/smsletten/yasukuni/aboutyasukuni/yasukunikami.html |dead-url=yes }}</ref> Ikut dimasukkannya nama-nama mereka menyebabkan ketegangan politik, terutama dengan RRT dan Korea Selatan yang berpendapat Jepang telah mengingkari semua kesalahannya semasa Perang Dunia II. Pendukung Kuil Yasukuni berpendapat bahwa menolak memasukkan arwah penjahat perang ke dalam kuil ini berarti tidak mengakui masa dinas mereka untuk Kekaisaran Jepang, sekaligus mengingkari keberadaan mereka dan mengingkari mereka telah berbuat kejahatan atas nama Kaisar Jepang. Kontroversi Kuil Yasukuni terus berlanjut tidak hanya setiap kali politikus Jepang datang berkunjung ke Kuil Yasukuni, melainkan juga ketika politikus non-Jepang datang berkunjung, termasuk [[Lee Teng-hui]] yang memiliki kakak yang arwahnya disemayamkan di ''honden'' Kuil Yasukuni.<ref>{{Cite web |url=http://www.reuters.com/article/2007/06/07/us-japan-taiwan-lee-idUSSP1617120070607 |title=Salinan arsip |access-date=2013-06-25 |archive-date=2013-09-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130917091021/http://www.reuters.com/article/2007/06/07/us-japan-taiwan-lee-idUSSP1617120070607 |dead-url=yes }}</ref> Politikus sayap kiri memandang kuil ini sebagai simbol imperialisme Jepang. Sebaliknya, politikus sayap kanan menganggap kuil ini sebagai simbol patriotisme.<ref>http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-19987251</ref>
== Sejarah ==
|