Kamikaze: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 114.124.148.100 (bicara) ke revisi terakhir oleh Wagino Bot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muntawai9963 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 86:
 
Bila seorang pilot [[Pesawat Ohka]] dan Kamikaze lainnya selesai melakukan misinya, Kementerian Angkatan Laut akan mengirimkan surat kepada orang tua pilot tersebut mengenai kematian yang berani demi kehormatan negara. Bukan itu saja, radio dan koran yang menjadi suara pemerintah dalam hal ini. Segala macam serangan Kamikaze dianggap sebagai Divine Heroes. Orang Jepang cenderung menganggap kematian selama masa perang merupakan bunga sakura yang berguguran. Dimana setelah pilot dan pelaut itu meninggal mereka akan bertemu kembali di Altar [[Kuil Yasukuni]] di Tokyo. Pilot Kamikaze juga diperlakukan sebagai dewa dan orang suci. Mereka disebut sebagai washi-kami (dewa elang) dan kaminari-kami (dewa guntur). Admiral Onishi sendiri mengatakan sukarelawan kamikaze pertama juga dianggap dewa. Semua pilot Kamikaze sama seperti anggota lain yang gugur, menerima promosi anumerta dan dekorasi.
 
Selain itu, sebagian besar catatan bunuh diri pelaku bom bunuh diri ditulis untuk menghibur keluarga dan kekasihnya agar mereka tidak berduka atas kematiannya sendiri. Ensign Anazawa, yang keluar dengan syal yang dirajut oleh kekasihnya di lehernya, menulis kepada kekasihnya, ''``Anazawa sudah mati. Aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Jadi lupakan aku, lupakan masa lalu,<nowiki>''</nowiki> Hiduplah di masa depan. , ”''
 
== Akhir Peperangan ==