Getuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
→‎Sejarah: Perbaikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 8:
 
==Sejarah==
Getuk terdokumentasi dalam [[Serat Centhini]] yang diterbitkan pada abad ke-18M.<ref>{{cite web |url=https://staffnew.uny.ac.id/upload/198305022009122003/penelitian/b.6.Revitalisasi%20dan%20Reaktualisasi%20Makanan%20Tradisional%20Jawa%20dalam%20Serat%20Centhini.pdf|title=Revitalisasi dan Reaktualisasi Makanan Tradisional Jawa Dalam Serat Centhini|author=<!--Not stated--> |website=staffnew.uny.ac.id|publisher=Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta|access-date=29 Januari 2024}}</ref><ref>{{cite web |url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/*-COM_23877|title= “Centhini, Serat”, in: Encyclopaedia of Islam|author=Ricklefs, M. C.,|website=referenceworks.brillonline.com|publisher=Encyclopedia of Islam|access-date=29 Januari 2024}}</ref>
Sejarah getuk bermula ketika zaman penjajahan [[Jepang]] ketika itu [[beras]] yang menjadi makanan pokok namun sulit untuk ditemukan. Oleh karena itu, masyarakat lokal mengganti beras dengan [[ketela]] karena mudah ditemukan. Pada awalnya penduduk membuat getuk gondok, yaitu bentuk getuk yang paling sederhana dengan cara mengkukus [[singkong]] lalu diambil serat tengahnya. Kemudian ditumbuk dengan halus dan diberi rasa manis atau asin.<ref>{{Cite book|last=Erwin|first=Lilly T.|date=2015-10-27|url=https://books.google.com/books?id=yxhIDwAAQBAJ&newbks=0&hl=id|title=25 Kreasi Antaran Cantik dari Getuk Singkong|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-2263-6|language=id|access-date=2021-12-03|archive-date=2023-08-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20230804000157/https://books.google.com/books?id=yxhIDwAAQBAJ&newbks=0&hl=id|dead-url=no}}</ref>
 
SejarahGetuk getuk bermula ketikapada zaman penjajahan [[Jepang]] ketika itu [[beras]] yang menjadi makanan pokok namun sulit untuk ditemukan. OlehMasyarakat karena[[suku itu, masyarakat lokalJawa|Jawa]] mengganti beras dengan [[ketela]] karena mudah ditemukan. Pada awalnya penduduk membuat getuk gondok, yaitu bentuk getuk yang paling sederhana dengan cara mengkukus [[singkong]] lalu diambil serat tengahnya. Kemudian ditumbuk dengan halus dan diberi rasa manis atau asin.<ref>{{Cite book|last=Erwin|first=Lilly T.|date=2015-10-27|url=https://books.google.com/books?id=yxhIDwAAQBAJ&newbks=0&hl=id|title=25 Kreasi Antaran Cantik dari Getuk Singkong|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-2263-6|language=id|access-date=2021-12-03|archive-date=2023-08-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20230804000157/https://books.google.com/books?id=yxhIDwAAQBAJ&newbks=0&hl=id|dead-url=no}}</ref>
 
== Varian ==