Di [[Roma]] kuno, [[15 Februari]] adalah hari raya [[Lupercalia]], sebuah perayaan [[Lupercus]], dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit [[kambing]]. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum [[anggur (minuman)|anggur]], mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.
=== Hari Raya Gereja ===
Menurut ''Ensiklopedi Katolik'' (<i>Catholic Encyclopaedia</i> [[1908]]), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga [[martir]] atau [[santo]] (orang suci) yang berbeda:
*seorang [[pastur]] di [[Roma]]
*seorang [[uskup]] Interamna (modern [[Terni]])
*seorang martir di provinsi Romawi [[Africa (provinsi)|Africa]].
Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan [[Paus Gelasius I]], pada tahun [[496]], menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari [[14 Februari]] ditetapkan sebagai hari raya peringatan [[santo Valentinus]]. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal [[15 Februari]].
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke [[gereja]] [[Whitefriar Street Carmelite Church]] di [[Dublin]], [[Irlandia]]. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh [[Paus Gregorius XVI]] pada [[1836]]. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada [[hari Valentine]], di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah [[prosesi]] khusyuk dan dibawa ke sebuah [[altar]] tinggi. Pada hari itu sebuah [[misa]] khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan [[cinta]].
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun [[1969]] sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis [[legenda]] saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada [[paroki]]-paroki tertentu.