Senduro, Senduro, Lumajang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adhiyan216 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Adhiyan216 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 26:
Selain Tompokerso, Desa Senduro juga mempunyai seorang tokoh bernama Nyai Kunthi. Nyai Kunthi yang tidak lain adalah istri Tompokerso merupakan tokoh besar yang disinyalir adalah putri dari Sultan Banten terakhir. Nyai Kunthi juga menjadi sesepuh desa dengan bukti makamnya yang terletak di samping kantor Kecamatan Senduro.
Pada masa lampau Desa Senduro juga menjadi pelarian keturunan [[Adipati Malayakusuma]]. Salah satu anak keturunannya adalah Kusumo Wijoyo (Sumo) yang makamnya ada di sekitar area makam Nyai Saminten (putri Nyai Kunthi). Tokoh bernama Kusumo Wijoyo ini adalah leluhur dari salah satu pendiri Pura Mandara Giri Semeru Agung yaitu Sardjo Atmo Suryo Kusumo. Anak keturunan lainnya yaitu Raden Panji Tejo Kusumo dihukum buang oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Ia dibuang ke daerah Rembang karena memimpin pemberontakan pada tahun 1813.
== Kepala Desa ==
Berikut ini daftar Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Senduro hingga saat ini.
Baris 110:
# Shofi, Muhammad Aminuddin (2020). Konversi Agama Pasca Pernikahan Perspektif Teori Sistem Hukum dan Sadd Al-Dzari'ah (Studi di Kabupaten Lumajang). Tesis Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2020.
# Lantini, Endah Susi dan Tim Penulis (1996). Refleksi Nilai-Nilai Budaya Jawa Dalam Serat Suryaraja. Jakarta. Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan
{{Senduro, Lumajang}}
|