Kabupaten Lumajang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Adhiyan216 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 110:
 
Wilayah Lumajang kembali disebut-sebut dalam Kitab [[Negarakertagama]] ketika Raja [[Hayam Wuruk]] melakukan perjalanan keliling wilayah timur Majapahit pada tahun 1359 M; kala itu wilayah ini sudah dikuasai kembali oleh Majapahit.<ref>{{aut|Muljana, S.}} 2006. ''op.cit.'': 1-10.</ref> Nama Lumajang (atau, dalam versi aslinya: Lamajang) ini mengacu pada satu wilayah yang luas di pojok timur ([[bahasa Belanda|Bld.]]: ''Oosthoek'') [[Jawa Timur]], di mana termasuk pula di dalamnya wilayah kuno Pajarakan di sekitar [[Kraksaan, Probolinggo]] sekarang.<ref>{{aut|Krom, N.J.}} 1914. De eigennamen in den Nâgarakŗtâgama. ''Tijdschrift voor de Indische Taal-, Land-, en Volkenkunde, uitgegeven door het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen''. Deel '''LVI''': 250. Batavia: Albrecht & Co.</ref>
 
Setelah Kerajaan Majapahit runtuh, salah satu putri penguasa Lumajang yaitu Nyai Tepasari dinikahi dibawa Sunan Gunung Jati ke Cirebon. (Sumber ?). Dari putri Ki Gede Tepasan ini Sunan Gunung Jati menurunkan dua anak yaitu Ratu Ayu Wanguran dan Pangeran Pasarean.
 
Perjalanan sejarah Lumajang kemudian masuk pada babak pemerintahan kerajaan Blambangan. Sejarah pada masa ini agak kurang jelas karena kurangnya data. Menurut Babad Sembar, setelah keruntuhan Majapahit maka Lumajang dipimpin oleh Lembu Miruda. Kemudian terjadi masa peperangan antara Untung Surapati, kerajaan Blambangan, Mataram, dan VOC.
 
Pada abad ke 17 Lumajang dikuasai oleh keluarga Untung Suropati setelah kematian pemimpin terakhir Kerajaan Blambangan, Susuhuna Tawangalun. Salah satu penguasanya yaitu Adipati[[Tumenggung KartanegaraKartonegoro|Tumenggung Kartonegor]]<nowiki/>o memerintah Lumajang di kawasan perbentengan Kutorenon. Cucu Untung Suropati itu terkenal sangat anti VOC. Permintaan untuk menyerahkan diri kepada VOC ditolaknya mentah-mentah sehingga Lumajang ditaklukkan dan perbentengannya diratakan dengan tanah pada bulan Juni tahun 1767.
 
Pada masa penjajahan Belanda, awalnya Lumajang hanya daerah dibawah Pasuruan dan Probolinggo.