Lempah darat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alicya- (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alicya- (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
'''Lempah daret''' atau '''lempah darat''' merupakan kuliner khas dari [[Pulau Bangka]] yang populer dan umum dikonsmsi oleh masyarakat sekitar utamanya ketika adanya suatu perayaan maupun acara tertentu. Lempah daret merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang terdaftar sejak tahun 2010 {{sfn|warisanbudaya.kemdikbud}} ''Lempah'' dalam bahasa Melayu Bangka Belitung dapat diartikan sebagai sayur atau makanan berkuah.{{sfn|TEMPO Publishing|2020}} Lempah merupakan masakan khas Bangka Belitung yang terdiri atas tiga jenis, yaitu lempah kuning, lempah bulat dan lempah darat.{{sfn|Murdijati-Gardjito|2012}} Sedangkan ''daret'' merujuk ke kata darat sebagai tempat mencari bahan untuk membuat olahan sayur ini, yang kemudian dapat diartikan dengan berbagai tanaman yang hidup di darat kemudian dapat dimasak sebagai bahan untuk membuat lempah daret.{{sfn|PosBelitung.co|2022}}
 
Bahan untuk membuat lempah daret antara lain daun pucuk idat (sejenis tanaman perdu dengan rasa yang lebih asam), alar atau talas (dalam bahasa Bangka disebut ''keladi'').{{sfn|Sanaji|2013}} Sayur tersebut dapat diganti atau ditambahkan dengan bahan lain seperti kacang panjang, pepaya muda, rebung, nanas muda, umbut kelapa, jamur, mentimun, atau pisang muda. Secara tampilan dan bahan yang digunakan, lempah darat terlihat seperti sayur asem, pada dasarnya kedua masakan tersebut memiliki rasa yang jauh berbeda. Lempah darat memiliki kuah yang lebih kental jika dibandingkan dengan sayur asem. {{sfn|PosBelitung.co|2022}}
 
Bumbu yang digunakan untuk masakan ini disebut dengan bumbu tiga karena terdiri atas tiga bahan yaitu garam, cabai rawit, dan terasi atau belacan.{{sfn|warisanbudaya.kemdikbud}}. Selain bumbu tiga, Lempah darat juga dapat menggunakan santan sebagai bumbu tambahan.{{sfn|Hesti Ayuningtyas Pangastuti|2022}}