Kekaisaran Romawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 30:
| {{longitem|{{small|Kekaisaran Timur (330–1453)}}<br/>{{nowrap|{{pad|0.8em}}[[Konstantinopel]]<ref name="Constantine I 306 - 337 AD">[http://www.roman-emperors.org/conniei.htm Constantine I (306–337 AD)] by Hans A. Pohlsander. Written 2004-01-08. Retrieved 2007-03-20.</ref>}}}}
}}
| official_languages = {{nowrap|{{hlist|[[Bahasa Latin Klasik|Latin]]|[[Bahasa Yunani|YunaniKlasik]]}}}}
| common_languages = [[Bahasa KekaisaranLatin RomawiUmum|Bahasa-bahasaLatin daerahVulgar]]
| religion = {{unbulleted list
| {{longitem|{{small|Sebelum 380 M''':'''}} [[Agama di Romawi kuno|politeisme]] [[Kultus imperial (Romawi kuno)|pemujaan kaisar]] }}
Baris 120:
{{main|Demografi Kekaisaran Romawi}}{{Further|Demografi Klasik}}
 
Kekaisaran Romawi adalah [[Daftar kekaisaran terbesar|salah satu kekaisaran terbesar]] dalam sejarah, dengan wilayah kekuasaan yang saling bersebelahan di seluruh Eropa, Afrika Utara, dan [[Timur Tengah]].<ref name="Kelly, The Roman Empire, hlm. 3">Kelly, ''The Roman Empire,'' hlm. 3.</ref> Frasa [[bahasa Latin]] ''imperium sine fine'' ("kekaisaran tanpa ujung"<ref>Nicolet, ''Space, Geography, and Politics in the Early Roman Empire'', hlm. 29; translated as "power without end" in Pat Southern, ''The Roman Empire from Severus to Constantine'' (Routledge, 2001), hlm. 16.</ref>) menunjukkan ideologi tidak ada waktu ataupun ruang yang membatasi Kekaisaran. Dalam puisi epik [[Vergil]], ''[[Aeneid]],'' disebutkan bahwa kekaisaran yang tidak terbatas ini dianugerahkan kepada bangsa Romawi oleh dewa agung [[Jupiter (mitologi)|Jupiter]].<ref>Vergil, ''Aeneid'' 1.278; Nicolet, ''Space, Geography, and Politics,'' hlm. 29; David J. Mattingly, ''Imperialism, Power, and Identity: Experiencing the Roman Empire'' (Princeton University Press, 2011), hlm. 15; G. Moretti, "The Other World and the 'Antipodes': The Myth of Unknown Countries between Antiquity and the Renaissance," in ''The Classical Tradition and the Americas: European Images of the Americas'' (Walter de Gruyter, 1993), hlm. 257; Southern, ''The Roman Empire from Severus to Constantine,'' hlm. 16.</ref> Klaim kekuasaan universal ini diperkukuh dan diperbarui ketika Kekaisaran berada di bawah pemerintahan Kristen pada abad ke-4.<ref>[[Prudentius]] (348–413) in particular Christianizes the theme in his poetry, as noted by Marc Mastrangelo, ''The Roman Self in Late Antiquity: Prudentius and the Poetics of the Soul'' (Johns Hopkins University Press, 2008), hlm. 73, 203. [[St. Augustine]], however, distinguished between the secular and eternal "Rome" in ''[[De Civitate Dei|The City of God]].'' See also [[J. Rufus Fears]], "The Cult of Jupiter and Roman Imperial Ideology," ''Aufstieg und Niedergang der römischen Welt'' II.17.1 (1981), hlm. 136 ''et passim'', on how Classical Roman ideology influenced Christian Imperial doctrine; Peter Fibiger Bang, "The King of Kings: Universal Hegemony, Imperial Power, and a New Comparative History of Rome," in ''The Roman Empire in Context: Historical and Comparative Perspectives'' (John Wiley & Sons, 2011); and the Greek concept of globalism ''([[ecumeneEcumene|oikouménē]]).''</ref>
 
Pada kenyataannya, sebagian besar [[Sejarah kampanye militer Romawi|ekspansi Romawi]] dilakukan pada masa [[Republik Romawi|Republik]], meskipun sebagian Eropa utara ditaklukkan pada abad ke-1 M, ketika kontrol Romawi di Eropa, Afrika, dan Asia semakin kuat. Pada masa pemerintahan [[Augustus]], sebuah peta dunia ditampilkan untuk pertama kalinya di hadapan khalayak di Roma, sebanding dengan komposisi karya [[geografi politik]] paling komprehensif yang selamat dari zaman kuno, ''[[Geographica]]'' karya penulis Yunani [[Strabo]].<ref>Nicolet, ''Space, Geography, and Politics,'' hlm. 7–8.</ref> Saat Augustus wafat, karyanya ini ''([[Res Gestae Divi Augusti|Res Gestae]])'' tetap digunakan sebagai pedoman untuk mengkaji masyarakat dan [[Provinsi Romawi|tempat-tempat di dalam Kekaisaran]].<ref>Nicolet, ''Space, Geography, and Politics,'' hlm. 9, 16.</ref> Geografi, [[sensus Romawi|sensus]], dan pemeliharaan catatan-catatan tertulis merupakan perhatian utama [[#Pemerintahan pusat|administrasi Kekaisaran Romawi]].<ref>Nicolet, ''Space, Geography, and Politics,'' hlm. 10–11.</ref>
Baris 387:
Kontribusi utama Romawi dalam bidang arsitektur adalah [[gerbang lengkung]], [[lorong]], dan [[kubah]]. Bahkan setelah 2.000 tahun berlalu, beberapa struktur Romawi masih berdiri kukuh karena metode pembuatan semen dan [[beton Romawi|beton]] yang canggih.<ref>W. L. MacDonald, The Architecture of the Roman Empire, rev. ed. Yale University Press, New Haven, 1982, fig. 131B; Lechtman and Hobbs "Roman Concrete and the Roman Architectural Revolution"</ref><ref>Vitruvius, De Arch. Book 1, preface. section 2</ref> Jalan Romawi dianggap sebagai jenis jalan yang paling maju hingga abad ke-19. Sistem jalan membantu memfasilitasi kepolisian militer, komunikasi, dan perdagangan. Jalan-jalan tersebut tahan terhadap banjir dan gangguan lingkungan lainnya. Bahkan setelah runtuhnya pemerintah pusat, beberapa jalan masih digunakan selama lebih dari seribu tahun.
 
[[Jembatan Romawi]] adalah salah satu jembatan pertama yang dibangun dengan struktur besar dan tahan lama, yang terbuat dari batu dengan gerbang lengkung sebagai struktur dasar. Sebagian besar jembatan juga menggunakan beton. Jembatan Romawi terbesar adalah [[Jembatan Trajanus]] di sungai Danube, yang dibangun oleh [[Apollodorus dari Damaskus]] dan menjadi jembatan terpanjang yang pernah dibangun selama lebih dari satu [[milenium]].<ref>''[[Encyclopaedia Britannica]]'', [http://www.britannica.com/eb/article-9008022/Apollodorus-Of-Damascus Apollodorus of Damascus], "''Greek engineer and architect who worked primarily for the Roman emperor Trajan.''"<br />[[George Sarton]] (1936), "The Unity and Diversity of the Mediterranean World", ''Osiris'' '''2''': 406–463 [430]<br />{{Cite book|author=Giuliana Calcani, Maamoun Abdulkarim|year=2003|title=Apollodorus of Damascus and Trajan's Column: From Tradition to Project|author=Giuliana Calcani, Maamoun Abdulkarim|publisher=L'Erma di Bretschneider|year=2003|isbn=88-8265-233-5|page=11|quote=''...&nbsp;focusing on the brilliant architect Apollodorus of Damascus. This famous Syrian personage represents&nbsp;...''|ref=harv|postscript=<!-- Bot inserted parameter. Either remove it; or change its value to "." for the cite to end in a ".", as necessary. -->{{inconsistent citations}}}}<br />{{Cite book|author=Hong-Sen Yan, Marco Ceccarelli|year=2009|url=https://archive.org/details/internationalsym00yanh|title=International Symposium on History of Machines and Mechanisms: Proceedings of HMM 2008|url=https://archive.org/details/internationalsym00yanh|author=Hong-Sen Yan, Marco Ceccarelli|publisher=[[Springer Science+Business Media|Springer]]|year=2009|isbn=1-4020-9484-1|page=[https://archive.org/details/internationalsym00yanh/page/n94 86]|quote=''He had Syrian origins coming from Damascus''|ref=harv|postscript=<!-- Bot inserted parameter. Either remove it; or change its value to "." for the cite to end in a ".", as necessary. -->{{inconsistent citations}}}}</ref>
 
Bangsa Romawi membangun banyak [[Daftar bendungan dan waduk Romawi|bendungan dan waduk]] untuk menampung air, misalnya [[Bendungan Subiako]], yang menjadi sumber air bagi [[Anio Novus]], salah satu akuaduk terbesar di Roma.<ref>{{harnvb|Smith|1970|pp=60f.}}; {{harnvb|Smith|1971|p=26}}; {{harvnb|Schnitter|1978|p=28}}</ref> Romawi membangun 72 bendungan di [[Semenanjung Iberia]], dan banyak lagi di seluruh Kekaisaran, beberapa di antaranya masih digunakan sampai saat ini. Beberapa [[bendungan tanggul]] terkenal dibangun di [[Britania Romawi]], termasuk di [[Longovisium]] ([[Lanchester, County Durham|Lanchester]]).