Aleksander Agung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Raksasabonga (bicara | kontrib)
Baris 278:
Beberapa sifat Aleksander terbentuk sebagai respon terhadap orang tuanya.<ref name=g15/> Ibunya memiliki ambisi yang besar untuk Aleksander, dan mendorongnya untuk percaya bahwa adalah takdinya untuk menaklukkan Kekaisaran Persia.<ref name=g15/> Dan memang, Olimpias mungkin telah bertindak sampai sejauh meracuni Filipus Arrhidaios dengan tujuan membuatnya cacat, dan mencegahnya menjadi saingan Aleksander.<ref name=PA77/> Pengaruh Olimpias menanamkan ambisi yang besar dan perasaan akan takdir dalam diri Aleksander,<ref name=g4/> dan Plutarkhos menceritakan bahwa ambisi Aleksander "menjaga semangatnya tetap serius dan tinggi seiring usianya bertambah".<ref name=PA4/> Hubungan Aleksander dengan ayahnya menghasilkan sisi kompetitif dalam kepribadiannya; dia mesti melampaui ayahnya, karena itu kadang-kadang dia bersikap nekat dalam pertempuran.<ref name=g15/> Sementara Aleksander merasa cemas bahwa ayahnya tidak akan mewariskan padanya "pencapaian hebat dan brilian untuk diperlihatkan pada dunia",<ref name=PA5/> ia masih berusaha untuk mengecilkan prestasi ayahnya di depan rekan-rekannya.<ref name=g15/>
 
[[Berkas:Alex from pella.jpg|jmpl|200px|ka|Patung kepala Aleksander Agung buatan Lysippos, dari [[Pella]], [[Yunani]], abad ke-3 SM.]]
Sifat Aleksander yang paling jelas adalah sikap pemarah, kasar, dan impulsif,<ref name=PA4/><ref name=AVII29/> yang tak diragukan lagi ikut berpengaruh terhadap beberapa keputusan dalam hidupnya.<ref name=g15/> Plutarkhos berpendapat bahwa sifat ini yang menjadikan Aleksander kecanduan terhadap alkohol.<ref name=PA4/> Meskipun Aleksander keras kepala dan tidak menanggapi dengan baik perintah ayahnya, tetapi dia mudah dibujuk melalui alasan-alasan yang jelas.<ref name=PA7/> Dan memang, di samping memiliki temperamen yang berapi-api, ada juga sisi tenang dalam diri Aleksander. Dia itu cerdik, logis, dan memperhitungkan segala kemungkinan. Dia memiliki hasrat yang besar terhadap pengetahuan, dia cinta filsafat, dan dia adalah pembaca yang setia.<ref name=PA8/> Sifat-sifat itu tak diragukan berasal dari masa bimbingannya oleh Aristoteles, yang membuat Aleksander menjadi orang yang cerdas dan cepat belajar.<ref name=PA7/><ref name=g15/> Kisah bahwa dia berhasil "menyelesaikan" Simpul Emas menunjukkan kepintarannya. Sisi intelejen dan rasional Aleksander dapat kita lihat dari kemampuan dan keberhasilannya sebagai seorang jenderal.<ref name=AVII29/> Dia mampu menahan hasratnya untuk memperoleh kenikmatan tubuh, misalnya hubungan seksual, tetapi dia kurang mampu mengendalikan diri terhadap alkohol.<ref name=PA4/><ref name=AVII28>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' VII, 28</ref>