Kepodang kuduk-hitam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Bacaan: clean up |
Penambahan penjelasan dan referensi #1lib1ref #1lib1refID |
||
Baris 21:
== Dalam kebudayaan ==
Burung kepudang kuduk-hitam dikenal dalam [[budaya Jawa]], khususnya [[Jawa Tengah]]. Spesies ini dijadikan [[Daftar fauna identitas provinsi di Indonesia|fauna identitas]] Jawa Tengah. Burung ini juga sering dipergunakan untuk tradisi ''[[mitoni]]'' (tradisi tujuh bulan kehamilan).{{sfn|Hermawan|2012|pp=117-118}} Kepudang ini mendapat banyak sebutan dari masyarakat [[nusantara]], yaitu bincarung ([[Bahasa Sunda|Sunda]]), gantialuh (oleh beberapa daerah di [[Sumatra]]) dan gulalahe (masyarakat [[Sulawesi]]).{{sfn|Hermawan|2012|p=117}}
== Morfologi ==
''Oriolus chinensis'' berukuran sekitar 24,5-27,5 cm. ''O. chinensis'' jantan ditandai dengan tubuh bagian atas dominan berwarna kuning keemasan dengan garis hitam lebar dari dada hingga tengkuk. Paruhnya tebal dengan warna oranye-merah muda. Pada sayap terdapat warna hitam-kuning. Betinanya dibedakan dengan jantan dari warna dominan pada bagian atas tubuh yang berwarna kuning zaitun <ref name=":0">{{Cite book|last=Robson|first=Craig|date=2007|title=NEW HOLLAND FIELD GUIDE TO THE BIRDS OF SOUTH-EAST ASIA : THAILAND, PENINSULAR MALAYSIA, SINGAPORE, VIETNAM, CAMBODIA, LAOS, MYANMAR|location=London|publisher=New Holland|pages=170|url-status=live}}</ref>.
'' O. chinensis'' remaja ditandai dengan warna yang lebih kusam dibandingkan betina. Bagian samping kepala berwarna kuning dengan garis mata
samar. Bagian bawah berwarna krem/putih kekuningan dengan garis-garis tipis kehitaman. Bagian samping berwarna kuning. Sebagian besar sayap berwarna hijau kekuningan. Sebagian besar paruh kehitaman<ref name=":0"/>.
== Galeri ==
|