Dielektrik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Losstreak (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
perbaikan kesalahan tik
Baris 47:
:<math>\mathbf{P}(\omega)=\varepsilon_0 \chi_e(\omega) \mathbf{E}(\omega).</math>
 
Perlu diperhatikan bahwa frekuensi sederhadasederhana ini bergantung pada nilai kerentanan, atau nilai permitivitas. Bentuk grafik kerentanan berdasar frekuensi ini memberi sifat [[dispersi]] pada bahan dielektrik.
 
Lebih jauh, bahwa pengutuban hanya bergantung pada medan listrik pada waktu lampau (yaitu <math>\chi_e(\Delta t) = 0</math> untuk <math>\Delta t < 0</math>), sebagai konsekuensi atas hukum sebab-akibat, pengutuban memiliki [[hubungan Kramers–Kronig]] pada kerentanan <math>\chi_e(0)</math>.
Baris 63:
Ketika medan listrik hilang, atom-atom pada bahan tersebut kembali pada keadaan sebelumnya. Waktu yang diperlukan untuk berubah-ubah keadaan ini disebut waktu [[Relaksasi (fisika)|Relaksasi]]; grafiknya berbentuk penurunan secara ekponensial.
 
Permodelan di atas merupakan penggambaran sederhana saja, pada praktiknya perilaku dielektrik sangat bergantung pada situasinya. Makin rumit situasinya (membutuhkan akurasi lebih) makin rumit pula permodelan yang harus dibuat untuk menjelaskan perilaku bahan dielektrik secara akratakurat. Permasalahan paling mendasar adalah:
* Apakah medan listrik dalam bahan tersebut konstan ataukah berubah sejalan waktu?
** Jika berubah sejalan waktu, seberapa besar perubahannya?
Baris 85:
'''Pengutuban ion''' adalah pengutuban yang terjadi karena adanya perpindahan relatif antara [[ion]] negatif dan positif dalam molekul yang bersangkutan, misalnya pada [[Garam|NaCl]]).
 
Sering kristal atau molekul tidak terdiri hanya satu jenis atom saja, distribusi muatan listrik disekitardi sekitar atom kristal atau molekul cenderung positif atau negatif. Akibatnya, ketika getaran molekul menginduksi perpindahan muatan dalam atom, titik setimbang muatan positif dan negatif mungkin tidak berada pada lokasi yang sama. Titik setimbang ini mempengaruhi simetri sebaran muatan listrik. Ketika titik setimbang ini tidak setimbang, pengkutuban terjadi dalam kristal atau molekul tersebut. Inilah pengutuban ion.
 
Pengutuban ion menyebabkan [[transisi feroelektrik]] dan juga pengutuban dwipolar. Transisi yang disebabkan berubahnya urutan arah kutub permanen sepanjang garis tertentu, disebut '''transisi fase ''order-disorder'''''. Sedang transisi yang disebabkan oleh pengutuban ion dalam kristal disebut transisi fase pergeseran.
Baris 95:
 
Ketika frekuensi meningkat:
# Pengutuban dwikutub tidak mungkin mengejar perubahan medan listrik ketika memasuki daerandaerah [[gelombang mikro]] sekitar 10<sup>10</sup>&nbsp;[[Hertz|Hz]];
# Ketika memasuki daerah [[infra-merah]] atau infra-merah-jauh sekitar 10<sup>13</sup> Hz, pengutuban ion tidak lagi merespon terhadap medan listrik;
# Pengutuban listrik benar-benar tidak mungkin terjadi ketika frekuensi memasuki daerah [[ultraungu]] sekitar 10<sup>15</sup>&nbsp;Hz.