Dangke: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Widwi Astuti2 (bicara | kontrib)
k Daftar Pustaka
Widwi Astuti2 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Dangke''' adalah makanan tradisional yang berasal dari [[Kabupaten Enrekang]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. Dangke terbuat dari [[susu kerbau]] atau [[susu sapi|sapi]] yang diolah secara tradisional dengan cara direbus sampai mendidih. Dangke memiliki [[tekstur]] seperti [[tahu]] dan memiliki rasa yang mirip dengan [[keju]]. Dangke juga terkenal memiliki kandungan protein [[betakaroten]] yang cukup tinggi.
 
Dangke dibuat dengan merebus susu murni sampai mendidih. Harus ekstra hati2 saat merebusnya karena sangat mudah meluap dan meluber keluar wadah. Untuk mendapatkan serat susu (dangke), pada saat rebusan susu sudah mendidih, maka dimasukkan sedikit getah buah [[pepaya]]. Kira-kira perbandingannya 2 tetes untuk 1 liter susu. Jangan kebanyakan karena bisa membuat pahit dan gumpalan serat susu tidak bisa mengental. Getah pepaya berguna untuk memisahkan serat susu (protein) dengan air. Serat susu yang sudah berupa gumpalan-gumpalan kemudian disaring, dibuang airnya, dan kemudian dimasukan dalam cetakan yang terbuat dari belahan batok kelapa. Untuk mendapatkan rasa, bisa ditambahkan garam pada saat direbus.{{sfnref|Ariadi, 02 Okt 2022 03:30 WIB}}
 
Dangke dapat langsung disajikan sebagai lauk tinggi protein atau diolah lagi menjadi variasi makanan lain seperti dangke bakar, dangke tumis, kerupuk dangke dan lain-lain.
 
Dangke mirip dengan [[Dadih|Dadiah]] kalau di Sumatera Barat. Bedanya, Dadiah dibuat dengan cara susu difermentasi serta teksturnya lembek. Adapun Dangke, dibuat dengan cara susu direbus dan diberi sedikit getah pepaya serta teksturnya padat saat sudah dingin.{{sfnref|Ariadi, 02 Okt 2022 03:30 WIB}}
 
== Referensi ==
{{Refles}}
 
*{{cite book | last=Radiati | first=L.E. | last2=Andriani | first2=R.D. | last3=Apriliyani | first3=M.W. | last4=Rahayu | first4=P.P. | title=Mikrobiologi Dasar Hasil Ternak | publisher=Universitas Brawijaya Press | year=2019 | isbn=978-602-432-923-5 | url=https://books.google.co.id/books?id=bHLcDwAAQBAJ&pg=PA118 | language= | access-date={{date|August 2, 2020}} | page=118}}
Baris 23 ⟶ 24:
|publisher = -
|access-date = Kamis 08 Pebruari 2024
|ref = {{sfnref|Ariadi, 02 Okt 2022 03:30 WIB}}
}}