George VI dari Britania Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Terez26 (bicara | kontrib)
k Update
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 115:
 
== Perang Dunia II ==
[[Berkas:Royal Air Force Bomber Command, 1942-1945. CH20901.jpg|jmpl|Raja George VI, [[Elizabeth Bowes-Lyon|Ratu Elizabeth]], dan [[Elizabeth II dari Britania Raya|Putri Elizabeth]] berforoberfoto dengan beberapa personil [[Angkatan Udara Britania Raya|RAF]]]]
Pada September 1939, Kerajaan Britania Raya dan para Dominionnya [[Netralitas Irlandia pada Perang Dunia II|kecuali Irlandia]] mendeklarasikan perang terhadap [[Jerman Nazi]].<ref>Judd, pp. 171–172; Townsend, p. 104</ref> Raja George VI dan permaisurinya memutuskan untuk tetap tinggal di London, meskipun Jerman melakukan [[The Blitz|serangan bom]]. Mereka secara resmi tinggal di [[Istana Buckingham]] selama perang, walaupun mereka biasanya menghabiskan malam di [[Kastel Windsor]].<ref>Judd, p. 183; Rhodes James, p. 214</ref> Malam pertama ''the Blitz'' di London pada 7 September 1940, membunuh lebih dari seribu warga sipil, kebanyakan di kawasan [[East End]].<ref>{{citation|last=Arnold-Forster|first=Mark|authorlink=Mark Arnold-Forster|year=1983|origyear=1973|title=The World at War|location=London|publisher=Thames Methuen|isbn=978-0-423-00680-3|page=303}}</ref> Pada 13 September, Raja dan Ratu nyaris terbunuh kala dua bom Jerman mendarat di halaman Istana Buckingham saat mereka berasa di sana.<ref>{{citation |last=Churchill |first=Winston |authorlink=Winston Churchill |title=The Second World War |publisher=Cassell and Co. Ltd |year=1949 |volume=II |page=334}}</ref> Dalam nada menantang, Ratu berkata: "Aku bersyukur kami telah dibom. Hal ini membuatku merasa kami bisa melihat East End di depan mata kami."<ref>Judd, p. 184; Rhodes James, pp. 211–212; Townsend, p. 111</ref> Keluarga kerajaan digambarkan berbagi bahaya dan kesusahan yang sama dengan seluruh negeri. Mereka tunduk pada [[Penjatahan Britania|aturan penjatahan yang ditetapkan pemerintah]], dan [[Ibu Negara Amerika Serikat]] [[Eleanor Roosevelt]] berkomentar mengenai makanan jatah yang disediakan dan air mandi yang terbatas pada saat kunjungan ke Istana dalam kondisi yang tidak diberi pemanas saat musim dingin dan diberi lapisan papan perlindungan.<ref>{{citation|last=Goodwin|first=Doris Kearns|authorlink=Doris Kearns Goodwin|title=No Ordinary Time: Franklin and Eleanor Roosevelt: The Home Front in World War II|location=New York|publisher=Simon & Schuster|year=1994|page=380}}</ref> Pada Agustus 1942, adik Raja, [[Pangeran George, Adipati Kent|Adipati Kent]] gugur dalam pertempuran.<ref>Judd, p. 187; Weir, p. 324</ref>