Bahasa Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Salakku (bicara | kontrib)
Salakku (bicara | kontrib)
Baris 481:
|}
 
Bahasa Indonesia juga mempunyai diftong {{IPA|/ai̯/}}, {{IPA|/au̯/}}, {{IPA|/oi̯/}}, dan {{IPA|/ei̯/}} yang ada pada kata-kataperkataan bersuku kata terbuka, seperti ''damai'' {{IPA|/da.mai̯/}}. Namun, di dalam suku kata tertutup seperti ''air'' {{IPA|/a.ir/}}, kedua vokal tidak diucapkan sebagai diftong.
 
=== Konsonan ===
Baris 605:
* {{IPA|/t/}} dan {{IPA|/d/}} merupakan [[konsonan lidah tengah]], sehingga pengucapannya bisa berupa [[konsonan rongga gigi]] maupun [[konsonan gigi]]. Namun, pada kebanyakan penutur, konsonan {{IPA|/t/}} biasanya diuacapkan sebagai konsonan gigi {{IPA|[t̪]}} dan {{IPA|/d/}} sebagai konsonan rongga gigi {{IPA|[d]}}.
* Dalam beberapa keadaan tertentu, {{IPA|/k/}} pada akhir suku kata menjadi [[konsonan letup celah-suara]], seperti pada ''kakak'' {{IPA|/kakaʔ/}} dan ''capek'' {{IPA|/t͡ʃapeʔ/}}, namun tidak pada perkataan lainnya, seperti ''enak'' {{IPA|/e.nak̚/}} dan ''solek'' {{IPA|/so.lek̚/}}.
* Penekanan suku kata biasanya terletak pada awal [[suku kata]] dalam perkataan yang bersuku kata dua, dan pada suku kata dalam perkataan yang bersuku kata tiga maupun lebih. Apabila ada suku kata awal yang mengandung [[pepet]], maka penekanannya pindah ke suku kata yang tidak mengandung pepet, seperti ''ayam'' {{IPA|/ˈa.jam/}}, ''halaman'' {{IPA|/haˈla.man/}}, ''kerang'' {{IPA|/kəˈraŋ/}}, dan lain sebagainya.