Kesultanan Palembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membalikkan suntingan oleh Ummu Afif (bicara) ke revisi terakhir oleh TechnoSquirrel69: silakan lihat markah wiki
Tag: Pembatalan SWViewer [1.6]
Ummu Afif (bicara | kontrib)
Hanya memperbaiki kesalahan link, tolong jangan dikembalikan lagi (just fix the link error, please don't back)
Tag: Pengembalian manual kemungkinan spam pranala VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 64:
 
== Kekuasaan ==
Kesultanan yang pernah berkuasa dari tahun [[1659]] - [[7 Oktober]] [[1823]]<ref>[https://www.indephedia.com/2019/01/sejarah-kesultanan-palembang-darussalam.html Kisah Berdiri dan Hancurnya Kesultanan Palembang Darussalam] di [https://www.indephedia.com Indephedia]</ref> ini merupakan [[Sultan|Kesultanan]] terbesar di [[Negara Sumatera Selatan|Sumatera Bahagian Selatan]]. Daerah Kekuasaan Kesultanan Palembang Darussalam ini sekarang mencakup [[Sumatera Selatan|Provinsi Sumatera Selatan]], [[Bengkulu|Provinsi Bengkulu]] ''(dulu Bangka Hulu)'', [[Kepulauan Bangka Belitung|Provinsi Kepulauan Bangka Belitung]], [[Jambi|Provinsi Jambi]] dan [[Lampung|Provinsi Lampung]].<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=gYdJ9R81hns&t=3179s Bincang-Bincang bersama SMB IV] di [[Radio Republik Indonesia|RRI Net]] [[Kota Palembang|Palembang]]</ref> Diluar [[Sumatra|Sumatera]], Kasultanan ini juga menjalin hubungan diplomatik dengan [[Kesultanan Banten]],<ref>[https://bantenhits.com/2019/12/15/luruskan-tafsir-sejarah-yang-keliru-soal-banten-palembang-di-masa-lalu-guru-sejarah-di-banten-disambut-tradisi-ngobeng-ngidang-kesultanan-palembang/#respond Hubungan Kesultanan Banten dengan Kesultanan Palembang Darussalam]</ref> [[Kesultanan Demak]]<ref>[https://www.republika.co.id/berita/p7r6jm313/peran-demak-dalam-kedaulatan-islam-di-palembang Hubungan Kesultanan Demak dengan Kesultanan Palembang Darussalam]</ref> dan [[Kerajaan Blambangan]]<ref>[[https://ms.m.wiki-indonesia.club/wiki/Kyai_Saleh_Lateng Kyai Saleh Lateng]] Islamkan [[Kerajaan Blambangan]]</ref> di [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]]. Sedangkan dalam [[Kerajaan Kubu|Kesultanan Kubu]], Kesultanan Palembang Darussalam menikah dengan Yang dipertuan Besar Kubu I, '''Sayyid Idrus''' melakukan pernikahan dengan putri [[Mahmud Badaruddin I|Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikrama]]<ref>[[Kerajaan Kubu#RAJA I: Sayyid Idrus bin Sayyid 'Abdu'l Rahman al-Idrus, Tuan Besar Kubu (1772 – 1795)|Hubungan Kesultanan Kubu dengan Kesultanan Palembang Darussalam]]</ref>. Dalam [[Silsilah|Tarsilah]] [[Brunei Darussalam|Kesultanan Brunei Darussalam]], disebutkan bahwa Tumenggung Mancanegara (Pangeran Manchu Negoro) yang merupakan kakek dari [[Susuhunan Abdurrahman|Sultan Abdurrahman]], pendiri kesultanan Palembang Darussalam adalah isteri dari [[Daftar Sultan Brunei|Sultan Brunei]], Sultan Abdul Jalilul Akbar, dengan masa periode pemerintahan 1598-1659.<ref>[https://kanzunqalam.com/2015/02/20/zuriat-kesultanan-palembang-darussalam-dalam-catatan-tarsilah-brunei/ Hubungan Brunei Darussalam dengan Kesultanan Palembang Darussalam]</ref>
 
[[Berkas:Miniature of Palembang palace.JPG|256px|kiri|jmpl|Replika masjid agung kesultanan Palembang]]
Baris 81:
== Ulama di Masa Kesultanan Palembang ==
 
=== Syekh Abdus Somad Al-Falimbani<ref>[[Abdus Samad al-Palimbani|Abdus Samad Al-Palimbani]] di [https://wiki-indonesia.club/ Wikipedia Bahasa Indonesia]</ref> ===
{{Further|Abdus Samad al-Palimbani}}
'''Syaikh Abdus Shamad al-Palimbani''' adalah seorang tokoh sufi penulis kitab-kitab sufi yang berasal dari Palembang.<ref name="Amin2008">{{cite book|author=Samsul Munir Amin|year=2008|url=https://books.google.com/books?id=7DDriJCv-x4C&pg=PA311|title=Karomah para kiai|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|isbn=978-979-8452-49-9|pages=311–}}</ref> Abdus Shamad lahir pada [[1116 H]] ([[1704]]) M dan wafat pada [[1203 H]] ([[1789]] M) dalam usia 85 tahun,<ref name="Amin2008" /> di Palembang.{{Fact}} Tentang nama lengkap Syeikh Al-Falimbani, yang tercatat dalam sejarah, ada tiga versi nama. Yang pertama, seperti yang diungkapkan dalam Ensiklopedia Islam, dia bernama Abdus Samad Al-Jawi Al-Falembani. Versi kedua, merujuk pada sumber-sumber Melayu, sebagaimana ditulis oleh Azyumardi Azra dalam bukunya Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII (Mizan: 1994), ulama besar ini memiliki nama asli Abdul Samad bin Abdullah Al-Jawi Al-Falembani. Sementara versi terakhir, tulisan Rektor UIN Jakarta itu, bahawa apabila merujuk pada sumber-sumber Arab, nama lengkap Syeikh Al-Falembani ialah Sayyid Abdus Al-Samad bin Abdurrahman Al-Jawi. Dari ketiga nama itu yang diyakini sebagai nama Abdul Samad, Azyumardi berpendapat bahawa nama terakhirlah yang disebut Syeikh Abdul Samad.
Baris 108:
Dari Persegi silsilah, nasab Kyai Marogan berketurunan Arab, dari sebelah ayah. Masagus H. Mahmud Kanang bin Masagus Taruddin , ayah Kyai Marogan, adalah ulama yang merupakan keturunan Sultan Palembang Darussalam yang bernama [[Susuhunan Abdurrahman|Susuhanan Abdurrahman]] yang nasabnya sampai [[Muhammad|Rasululllah]]. Sementara ibunya, Radin Ranti, adalah wanita Keturunan Tionghoa yang bernama Perawati.
 
=== Kiagus Muhammad Saleh (Kyai Saleh Lateng Banyuwangi)<ref>[[https://ms.m.wiki-indonesia.club/wiki/Kyai_Saleh_Lateng Kyai Saleh Lateng]] di [https://idms.wiki-indonesia.club/ Wikipedia Bahasa IndonesiaMelayu]</ref> ===
''Informasi lebih lanjut: [https://ms.m.wiki-indonesia.club/wiki/Kyai_Saleh_Lateng Kyai Saleh Lateng]''[[Berkas:Kyai Saleh.png|kiri|jmpl|250x250px|Kyai Saleh Lateng]]
{{Further|Kyai Saleh Lateng}}
[[Berkas:Kyai Saleh.png|kiri|jmpl|250x250px|Kyai Saleh Lateng]]
'''Kyai Saleh Lateng''' adalah seorang ulama yang datuknya (Kiagus Abdurrahman) berasal dari Kesultanan Palembang Darussalam. Kyai Saleh Lateng lahir pada tanggal 7 Maret [[1862]] M di Banyuwangi, Jawa Timur.
Ketika kecil, Kyai Saleh belajar mengaji pada kedua orang tuanya hingga sampai usia 15 tahun. Kemudian, beliau pergi [[Belajar|menimba ilmu]] di beberapa [[Pesantren|Pondok Pesantren]] di Kyai Mas Ahmad, Kebon Dalem, [[Kota Surabaya|Surabaya]]. Tak Lama kemudian, beliau melanjutkan mondok ke [[Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Khalil]] [[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]], [[Pulau Madura|Madura]].