Kota Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MinangCarito (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
MinangCarito (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 110:
Berita [[kemerdekaan Indonesia]] pada 17 Agustus 1945 baru sampai ke Kota Padang sekitar akhir bulan Agustus. Namun, pada 10 Oktober 1945 tentara [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]] telah masuk ke Kota Padang melalui [[Pelabuhan Teluk Bayur]], dan kemudian kota ini diduduki selama 15 bulan.<ref name="Audrey"/> Pada tanggal 9 Maret 1950, Kota Padang dikembalikan ke tangan Republik Indonesia setelah sebelumnya menjadi negara bagian [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS) melalui surat keputusan Presiden RIS nomor 111. Kemudian, berdasarkan Undang-undang Nomor 225 tahun 1948, Gubernur [[Sumatra Tengah]] waktu itu melalui surat keputusan nomor 65/GP-50, pada 15 Agustus 1950 menetapkan Kota Padang sebagai daerah otonom. Wilayah kota diperluas, sementara status kewedanaan Padang dihapus dan urusannya pindah ke Wali Kota Padang.<ref name="Mardanas"/> Pada 29 Mei 1958, [[Gubernur Sumatera Barat]] melalui Surat Keputusan Nomor 1/g/PD/1958, secara ''de facto'' memindahkan ibu kota provinsi [[Sumatera Barat]] dari Bukittinggi ke Padang. Status ini baru dikukuhkan secara ''de jure'' lewat Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979.<ref>{{Cite web |url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/66827/pp-no-29-tahun-1979 |title=Salinan arsip |access-date=2021-11-14 |archive-date=2021-11-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211114093659/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/66827/pp-no-29-tahun-1979 |dead-url=no }}</ref>
 
Seiring dengan statusnya sebagai ibu kota provinsi, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 menetapkan perubahan batas-batas wilayah Kota Padang dengan memasukkan sebagian wilayah [[Kabupaten Padang Pariaman]] seperti [[Pauh, Padang|Pauh]](termasuk wilayah [[Kuranji, Padang|Kuranji]]), [[Koto Tangah, Padang|Koto Tangah]](termasuk wilayah [[Nanggalo, Padang|Nanggalo]]), [[Lubuk Kilangan, Padang|Lubuk Kilangan]](termasuk wilayah [[Lubuk Begalung, Padang|Lubuk Begalung)]], dan [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Bungus Teluk Kabung]].<ref>legislasi.mahkamahagung.go.id [http://legislasi.mahkamahagung.go.id/docs/PP/PP_1980_17_PERUBAHAN%20BATAS%20WILAYAH%20KOTAMADYA%20DAERAH%20TINGKAT%20II%20PADANG.pdf Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Padang]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 27 Juli 2010.</ref> Berdasarkan [[Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional|Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional]] 2015–2019, pemerintah pusat menetapkan Kota Padang, bersama [[Kabupaten Padang Pariaman]] dan [[Kota Pariaman]] untuk pengembangan wilayah metropolitan [[Palapa (wilayah metropolitan)|Palapa]] (Padang– [[Lubuk Alung, Padang Pariaman|Lubuk Alung]]–[[Kota Pariaman|Pariaman]]).<ref>{{Cite web|url=http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/nusantara/36839-padang-dan-padang-pariaman-jadi-metropolitan-baru|title=Padang dan Padang Pariaman Jadi Metropolitan Baru|last=|first=|website=harianhaluan.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20150101003334/http://www.harianhaluan.com/index.php/berita/nusantara/36839-padang-dan-padang-pariaman-jadi-metropolitan-baru|archive-date=2015-01-01|dead-url=yes|access-date=2020-06-13}}</ref>
 
[[Berkas:Padang panorama.jpg|pus|800px|jmpl|Panorama Kota Padang di sehiliran [[Batang Arau]] pada [[abad ke-19]].]]