Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Baris 96:
 
Jepang membagi Indonesia menjadi tiga wilayah terpisah; Sumatera (bersama Malaya) ditempatkan di bawah Angkatan Darat ke-25, Jawa dan [[Madura]] di bawah [[Angkatan Darat ke-16 (Jepang)|Angkatan Darat ke-16]], sedangkan Kalimantan dan Indonesia bagian timur dikuasai oleh Armada Selatan ke-2 [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] (IJN) yang berpangkalan di [[Makassar]]. Angkatan Darat ke-16 bermarkas di Jakarta dan Angkatan Darat ke-25 bermarkas di [[Singapura]] hingga April 1943, ketika komandonya dipersempit menjadi hanya di Sumatera dan markas besarnya dipindahkan ke [[Bukittinggi]].{{sfn|Ricklefs|2008|p=325}}{{sfn|Reid|1971|p=22}}
 
Di Jawa, Angkatan Darat ke-16 berencana mengelola Jawa sebagai satu entitas kesatuan. Namun pihak militer tidak membawa cukup administrtor yang handal untuk membentuk badan terpisah. Sejumlah besar penduduk Jepang di Jawa, yang bisa memberi nasihat kepada pemerintah, dibawa ke Australia ketika perang pecah, sementara sekelompok pejabat sipil terbunuh dalam Pertempuran Laut Jawa. Permasalahan ini diperparah oleh fakta bahwa hanya sedikit orang Indonesia yang bisa berbahasa Jepang. Pada bulan Agustus 1942 pemerintahan secara resmi dipisahkan dari komando tentara. Pemerintahan militer (''gunsei'') dikepalai oleh the kepala staf Angkatan Darat ke-16 (''gunseikan''). Wakilnya mengepalai bagian terpenting pemerintahan, Departemen Urusan Umum ({{Lang-ja|総務部|translit=sōmubu}}), yang bertindak sebagai sekretariat dan mengeluarkan kebijakan. Ada tiga ''Gunseikan'' untuk Jawa selama pendudukan:{{sfn|Benda|1956|p=543}}{{sfn|Muhammad Abdul Aziz|2012|pp=152–153}}{{sfn|Cribb|Kahin|2004|p=465}}
* [[Imamura Hitoshi]]
* [[Harada Kumakichi]]
* [[Yamamoto Moichiro]]
 
Sumatera juga punya ''Gunseikan''. Di wilayah yang dikuasai angkatan laut, rencananya wilayah tersebut akan diubah menjadi koloni permanen yang dikelola oleh birokrat sipil Jepang, namun tetap berada di bawah angkatan laut. Oleh karena itu, IJN membawa serta pegawai sipilnya. Kepala administrator sipil (''sōkan'') bertanggung jawab langsung kepada Komandan Armada Area Barat Daya. Di bawah ''Sōkan'' ada tiga departemen administrasi yang bermarkas di [[Makassar]], [[Banjarmasin]], dan [[Ambon]].{{sfn|Muhammad Abdul Aziz|2012|pp=152–154}}{{sfn|Post|2009|pp=74–75}}
 
== Organisasi yang Didirikan di Zaman Jepang ==