Paus Benediktus XVI dan Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite |
k ~cite |
||
Baris 26:
==Tentang Iran==
Paus Benediktus XVI, dalam pesan Paskah pertamanya pada tanggal 16 April 2006, menyerukan solusi damai dalam kebuntuan nuklir dengan [[Iran]], dengan mengatakan, "Mengenai krisis internasional yang terkait dengan [[tenaga nuklir]], semoga saya mendapat kehormatan solusi dapat ditemukan untuk semua pihak melalui negosiasi yang serius dan jujur."<ref name="easter1">{{Cite web |url=http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,20867,18834219- 2702,00.html |title=''Orang Australia'' - Pembentukan Negara Palestina |access-date=2006-10-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060918005639/http:
[[Kanselir Jerman]] [[Angela Merkel]] membahas Timur Tengah dan Iran dengan Paus Benediktus dalam audiensi pribadi pada bulan Agustus 2006. Dia keluar dari audiensi selama satu jam dengan mengatakan bahwa itu adalah sebuah pengalaman yang “sangat mengesankan”. “Kami melakukan pertukaran yang sangat intens mengenai politik dunia, terutama mengenai Timur Tengah, tetapi juga tentang bagaimana komunitas internasional harus menghadapi Iran". Paus Benediktus telah dihubungi oleh Presiden Iran [[Mahmoud Ahmadinejad]] ketika Teheran menghadapi isolasi internasional karena program nuklirnya.<ref>[https://web.archive.org/web/20070929090259/http://www.thesemenanjungqatar.com/Display_news.asp?section=World_News&subsection=Rest+of+the+World&month=August2006&file=World_News2006082974159.xml Merkel, Paus mendiskusikan situasi Timur Tengah]</ref>
Baris 52:
Pada tanggal 14 Juli 2006, Vatikan mengutuk serangan Israel terhadap [[Lebanon]], dengan mengatakan bahwa itu adalah "serangan" terhadap negara [[Kedaulatan|kedaulatan]]. Kardinal Menteri Luar Negeri Angelo Sodano mengatakan Paus Benediktus dan para pembantunya sangat khawatir bahwa perkembangan di Timur Tengah berisiko memburuk menjadi “konflik yang berdampak internasional.” “Secara khusus, Takhta Suci menyesalkan serangan yang terjadi saat ini terhadap Lebanon, sebuah negara yang bebas dan berdaulat, dan menjamin kedekatannya dengan orang-orang yang telah sangat menderita untuk mempertahankan kemerdekaan mereka”, katanya kepada Radio Vatikan.<ref>[http://asia.news.yahoo.com/060714/3/2n5ti.html Vatikan mengutuk Israel atas serangan terhadap Lebanon] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100213135113/http://asia.news.yahoo.com/060714/3/2n5ti.html |date=2010-02-13 }}</ref>
Dua hari kemudian Paus berdoa agar Tuhan memberikan “anugerah mendasar berupa keharmonisan, membawa para pemimpin politik kembali ke jalur nalar dan membuka kemungkinan-kemungkinan baru untuk dialog dan pemahaman.” “Saat ini, berita dari Tanah Suci menimbulkan kekhawatiran baru yang serius, khususnya, meluasnya aksi permusuhan bahkan di Lebanon, dan banyaknya korban di kalangan penduduk sipil. Sayangnya, asal muasal konflik tanpa ampun ini adalah situasi obyektif pelanggaran hak dan keadilan. Namun tindakan [[teroris]] maupun pembalasan, terutama ketika terdapat konsekuensi tragis terhadap penduduk sipil, tidak dapat dibenarkan, melakukan tindakan seperti itu – seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman pahit – tidak membawa hasil yang positif."<ref>[https:
Paus Benediktus XVI mengajukan permohonan pada tanggal 30 Juli 2006 untuk segera melakukan gencatan senjata di Timur Tengah, beberapa jam setelah serangan paling mematikan dalam hampir tiga minggu pertempuran antara [[Israel]] dan [[Hizbullah]]. "Atas nama Ya Tuhan, saya menghimbau kepada semua pihak yang bertanggung jawab atas spiral kekerasan ini, agar mereka segera meletakkan senjata di semua pihak. Langsung. Saya mengimbau para pemimpin pemerintahan dan lembaga-lembaga internasional untuk tidak menyia-nyiakan upaya apa pun untuk mencapai penghentian permusuhan yang diperlukan ini. Saat ini saya tidak bisa tidak memikirkan situasi yang semakin parah dan tragis yang dialami Timur Tengah: ratusan orang tewas, begitu banyak yang terluka, sejumlah besar [[tunawisma]] dan pengungsi, rumah-rumah, kota dan infrastruktur hancur. Fakta-fakta ini menunjukkan dengan jelas bahwa Anda tidak dapat menegakkan kembali keadilan, menciptakan tatanan baru, dan membangun perdamaian sejati jika Anda menggunakan instrumen kekerasan".<ref>[https://www.forbes.com/technology/feeds/ap/2006 /07/30/ap2913863.html Paus Menghimbau agar Gencatan Senjata di Timur Tengah segera]{{dead link|date=Januari 2022|bot=medic}}{{cbignore|bot=medic}}</ref>
|