Soemitro Djojohadikoesoemo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
N.prophet97 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 57:
[[Darjah Yang Mulia Pangkuan Negara|Tan Sri]] [[Profesor|Prof]]. [[Doktor|Dr]]. '''Soemitro Djojohadikoesoemo''' ([[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]]: '''Sumitro Joyohadikusumo'''; {{lahirmati|[[Kebumen]], [[Jawa Tengah]]|29|5|1917|[[Jakarta]]|9|3|2001}}) merupakan seorang [[ekonom]] dan [[politikus]] [[Indonesia]]. Sebagai salah satu ekonom Indonesia paling terkemuka selama masanya, Soemitro pernah menjabat sebagai [[Daftar Menteri Perdagangan Indonesia|Menteri Perdagangan dan Industri]], [[Daftar Menteri Keuangan Indonesia|Menteri Keuangan]], dan [[Daftar Menteri Riset dan Teknologi Indonesia|Menteri Riset]] baik selama era [[Orde Lama]] maupun [[Orde Baru]]. Dia juga pernah menjadi Dekan [[Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] dari 1951 hingga 1957.
Soemitro berasal dari keluarga ningrat Jawa yang merupakan keturunan dari Raden Joko Kaiman Tokoh Pendiri [[Kabupaten Banyumas]],
Selama Orde Lama, Soemitro merupakan salah satu menteri yang mendukung masuknya modal dan investor asing ke Indonesia. Karena ini, dia ditekan oleh [[Soekarno]] dan politisi-politisi [[Partai Komunis Indonesia]] selama era [[Djuanda Kartawidjaja|Djuanda]], yang menyebabkan Soemitro bergabung ke [[Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI) di Sumatra. Peranan Soemitro dalam PRRI dilangsungkan dari luar Indonesia melalui aktivitasnya menggalang dana dan dukungan luar negeri. Setelah PRRI ditumpas, Soemitro tidak pulang sampai tahun 1967, setelah [[Soeharto]] menjadi presiden. Soeharto mengundangnya kembali ke Indonesia dan mengangkat Soemitro menjadi Menteri Perdagangan dan Industri, dan belakangan sebagai Menteri Riset. Banyak bekas muridnya di [[Universitas Indonesia]] juga terlibat dalam pemerintah Soeharto, dan lebih dikenal sebagai [[mafia Berkeley]]. Soemitro tetap aktif di bidang ekonomi setelah tidak menjadi menteri, dan sering mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah sebelum [[Krisis finansial Asia 1997#Indonesia|krisis moneter melanda Indonesia]].
|