Niyāma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 66:
 
=== Keterhubungan hukum-hukum ===
Setiap hukum tidak berjalan sendiri, artinya satu hukum dapat bekerja bersamaan dengan hukum-hukum lainnya. Oleh karena ''kamma'' didefinisikan sebagai kesadaran baik (''kusalacitta'') atau kesadaran buruk (''akusalacitta'') dengan eksistensi faktor-mental (''cetasika'') kehendak (''cetanā''), maka ''kamma-niyāma'' yang mengatur kepastian perbuatan juga melibatkan ''citta-niyāma'' yang mengatur kesadaran terciptanya perbuatan. Dengan begitu, selain hukum ''kamma (kamma-niyāma)'', terdapat empat hukum lainnya yang juga berlaku di dunia ini. Menurut [[Buddhisme]] merupakan hal yang tidak wajar jika menyatakan bahwa suatu kejadian disebabkan hanya karena satu hal. Biasanya, suatu kejadian terjadi karena banyak hal yang mendukung.
{{Verse translation|Manopubbaṅgamā
dhammā
Baris 80:
Apabila dengan kesadaran yang kotor, seseorang berbicara atau berbuat;
Dari sana penderitaan mengikuti dia, seperti roda mengikuti kaki lembu.}}
PadaDengan peristiwa seseorang yang tertimpa bencana alambegitu, ada[[Buddhisme]] kondisitidak sepertisetuju banjirbahwa (''utuniyāma'')suatu yangkejadian mendukungdisebabkan danhanya kondisi-kondisikarena lainnyasatu dari hukum-hukum lainnyahal. Kelima hukum alam ini saling berhubungan dan dapat saling memengaruhi satu sama lain.Misalnya, Ketikaketika manusia sudah semakin jahat dan tidak menyayangi alam (diatur oleh ''kamma-niyāma)'', maka akan terjadi perubahan pada alam. Dengan demikian, terjadiseperti perubahan waktusuhu bergantinya(diatur musimoleh (''utu-niyāma)'', cuaca menjadi buruk (''utu-niyāma''), tumbuhan mati (''bija-niyāma''),diatur terjadioleh bencana alam (''utubija-niyāma''), hinggadan batin menjadi tidak tenang (diatur oleh ''citta-niyāma'').
 
== Referensi ==