Pangeran Abdoel Kadir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
| title ='''RAJA KUSAN VI & RAJA PULAU LAUT II -PAGATAN'''
| regnal name = '''RAJA KUSAN VI & RAJA PULAU LAUT II -PAGATAN'''
|image =
|image =[[Berkas:Gusti Muhamad Abi bin Pgn Kesumagiri bin Djayasamitra, kepala distrik Martapura..png|bingkai|al= Pangeran Muhammad Abi bin Pangeran Kasoema Giri bin Pangeran Djaija Samitra (kepala distrik Martapura)| Pangeran Muhammad Abi bin Pangeran Kasoema Giri bin Pangeran Djaija Samitra (kepala distrik Martapura)]]▼
[[Berkas:MAKAM PANGERAN ABDOEL QADIR BIN HAJI MUSA.png|jmpl|al=MAKAM PANGERAN ABDOEL QADIR BIN HAJI MUSA|MAKAM PANGERAN ABDOEL QADIR BIN HAJI MUSA]]
|caption = RAJA KUSAN VI & RAJA PULAU LAUT II -PAGATAN
| succession = RAJA PULAU LAUT II
Baris 64 ⟶ 65:
<ref name="Natuurkundig 22">{{nl}} {{cite book|pages=358|title=Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch Indië|volume=22|authors=Koninklijke Natuurkundige Vereeniging in Nederlandsch Indië|publisher=Lange|year=1860|url=http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&hl=id&pg=RA1-PA352#v=onepage&q&f=true}}</ref> pada tanggal 1 Januari 1861 usia 46 tahun [[Pangeran Djaija Samitra]] wafat. dengan wafat nya RAJA PULAU LAUT I , adik nya membuat kontrak politik dengan Belanda pada 1 Januari 1861 untuk menggantikan nya sebagai Raja PULAU LAUT II,.<ref name="Natuurkundig 30">{{nl}} {{cite book|pages=128|title=Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch Indië|volume=30|authors=Koninklijke Natuurkundige Vereeniging in Nederlandsch Indië|publisher=Lange|year=1868|url=http://books.google.co.id/books?id=ePQeAQAAIAAJ&dq=pangeran%20abdoel%20kadir&hl=id&pg=PA128#v=onepage&q=pangeran%20abdoel%20kadir&f=true}}</ref>Ia wafat pada tahun 1873 dan dimakamkan di Kampung Sigam, sehinga ia dijuluki sebagai Marhum Sigam atau '''Raja [[Sigam, Pulau Laut Utara, Kotabaru|Sigam]],Pangeran Abdoel Kadir memerintah pulau Laut sampai kematiannya pada tahun [[1872]] dan digantikan dalam pemerintahan itu oleh putra sulungnya, Pangeran Brangta Kesoema, yang pada gilirannya, pada kematiannya pada tahun [[1883]], digantikan oleh putra sulungnya Pangeran Amir Hoesin.
[[Berkas:Makam Pangeran Djaya Sumitra Djaija Samitra.jpg|bingkai|al=Makam Pangeran Djaya Sumitra Djaija Samitra|Makam Pangeran Djaya Sumitra Djaija Samitra]]▼
Makam Pangeran Djaija Samitra (Pangeran Jaya Sumitra) dan Raja-raja Pulau Laut lainnya terletak di desa [[Sigam,Pulau Laut Sigam,Kotabaru|Sigam]], Jalan Barangas, km 3,5, Pulau Laut Utara.▼
[[Berkas:Arsip dokumentasi terkait Kerajaan Pulau Laut di Kotabaru..png|bingkai|al=POTRET BANGSAWAN: Arsip dokumentasi terkait Kerajaan Pulau Laut di Kotabaru.|POTRET BANGSAWAN: Arsip dokumentasi terkait Kerajaan Pulau Laut di Kotabaru.]]▼
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een kolentip bij Poeloe Laoet in Zuidoost-Borneo TMnr 10010662.jpg|jmpl|300px|Prasarana pengapalan batubara di Pulau Laut pada masa [[Hindia Belanda]]]]▼
'''DAFTAR RAJA PERGANTIAN'''
Baris 102 ⟶ 95:
#
# Ratu Arung Daeng Makau atau Ratu Senggen
▲[[Berkas:Arsip dokumentasi terkait Kerajaan Pulau Laut di Kotabaru..png|bingkai|al=POTRET BANGSAWAN: Arsip dokumentasi terkait Kerajaan Pulau Laut di Kotabaru.|POTRET BANGSAWAN: Arsip dokumentasi terkait Kerajaan Pulau Laut di Kotabaru.]]
Mandor pertambangan, P. J. l'Hoir, yang sementara bekerja di Lautpoeloe ([[Pulau Laut]]) untuk membantu Pangeran Abdoel Kadir dalam ekstraksi batubara di sana, tiba di pulau itu pada tanggal 1 Januari 1861. Dia menemukan di sana sejumlah batubara yang ditambang sekitar 800 ton, yang setelah dimurnikan dari tanah campuran, menghasilkan sejumlah 600 ton batubara murni. Menurut instruksi mandor, di Sungai Palinkar, enam catatan berbeda dibuat sebuah parit dibuat untuk membagi para pekerja yang ada di antara tempat-tempat itu. Karena tambang batubara di [[Pulau Laut]] lanjut Pangeran Abdoel Kadir akan ditinggalkan, mandor L'Hoir akan dipanggil ke Banjarmasin kesempatan pertama lagi.<ref name="Madjalah ilmu alam untuk Indonesia 1861">{{cite book
Baris 134 ⟶ 129:
| year= 1868
}}</ref>
▲[[Berkas:Makam Pangeran Djaya Sumitra Djaija Samitra.jpg|bingkai|al=Makam Pangeran Djaya Sumitra Djaija Samitra|Makam Pangeran Djaya Sumitra Djaija Samitra]]
▲Makam Pangeran Djaija Samitra (Pangeran Jaya Sumitra) dan Raja-raja Pulau Laut lainnya terletak di desa [[Sigam,Pulau Laut Sigam,Kotabaru|Sigam]], Jalan Barangas, km 3,5, Pulau Laut Utara.
[[Berkas:PANGERAN DJAYA SUMITRA Pangeran Djaija Samitra RAJA KUSAN V & RAJA PULAU LAUT I + RAJA BATU LICIN.jpg|bingkai|al=PANGERAN DJAYA SUMITRA Pangeran Djaija Samitra RAJA KUSAN V & RAJA PULAU LAUT I + RAJA BATU LICIN|PANGERAN DJAYA SUMITRA Pangeran Djaija Samitra RAJA KUSAN V & RAJA PULAU LAUT I + RAJA BATU LICIN]]
▲
▲[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een kolentip bij Poeloe Laoet in Zuidoost-Borneo TMnr 10010662.jpg|jmpl|300px|Prasarana pengapalan batubara di Pulau Laut pada masa [[Hindia Belanda]]]]
[[Berkas:MAKAM PANGERAN ABDOEL QADIR BIN HAJI MUSA.png|jmpl|al=MAKAM PANGERAN ABDOEL QADIR BIN HAJI MUSA|MAKAM PANGERAN ABDOEL QADIR BIN HAJI MUSA]]
Relasi
|