Perang Tiongkok-Jepang Pertama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 61:
Para perusuh kemudian pindah ke gudang senjata tempat mereka mencuri senjata dan amunisi, dan kemudian menuju penjara. Setelah mengalahkan para penjaga, mereka tidak hanya membebaskan orang-orang yang ditangkap hari itu oleh Min Gyeom-ho tetapi juga banyak tahanan politik.{{sfn|Keene|2002|p=373}} Min kemudian memanggil tentara untuk memadamkan pemberontakan tetapi sudah terlambat untuk menekan pemberontakan tersebut. Jumlah asli para pemberontak telah bertambah karena warga kota yang miskin dan tidak terpengaruh; juga ikut serta melakukan pemberontakan.{{sfn|Keene|2002|p=373}} Para perusuh kini mengalihkan perhatian mereka ke Jepang. Satu kelompok menuju ke tempat tinggal Letnan Horimoto dan membunuhnya. Kelompok lain yang beranggotakan sekitar 3.000 orang, menuju kedutaan Jepang, tempat tinggal dari [[Hanabusa Yoshitada]], menteri Korea dan dua puluh tujuh anggota kedutaan. Massa mengepung kedutaan sambil meneriakkan niat mereka untuk membunuh semua orang Jepang di dalamnya. Hanabusa memberi perintah untuk membakar kedutaan dan dokumen penting. Saat api menyebar dengan cepat, para anggota kedutaan melarikan diri melalui gerbang belakang, lalu mereka melarikan diri ke pelabuhan dan menaiki perahu yang membawa mereka menyusuri [[Sungai Han]] menuju Chemulpo. Mereka berlindung pada komandan Incheon, kemudian mereka kembali terpaksa melarikan diri setelah tersiar kabar tentang kejadian di Seoul dan sikap warga lokal yang berubah. Mereka melarikan diri ke pelabuhan saat hujan lebat dan dikejar oleh tentara Korea. Enam orang Jepang tewas, sementara lima lainnya luka berat. Para penyintas yang membawa korban luka kemudian menaiki perahu kecil dan menuju laut terbuka dimana tiga hari kemudian mereka diselamatkan oleh kapal survei Inggris, [[HMS Flying Fish|HMS ''Flying Fish'']],{{sfn|Keene|2002|p=374}} yang membawa mereka ke [[Nagasaki]]. Keesokan harinya, setelah penyerangan terhadap kedutaan Jepang, para perusuh memaksa masuk ke istana kerajaan di mana mereka menemukan dan membunuh Min Gyeom-ho, serta selusin perwira tinggi lainnya.{{sfn|Keene|2002|p=374}} Mereka juga mencari Ratu Min. Namun sang ratu lolos, dengan berpakaian seperti nyonya istana biasa dan digendong di punggung seorang penjaga setia yang mengaku bahwa dia adalah saudara perempuannya.{{sfn|Keene|2002|p=374}} ''Daewongun'' menggunakan insiden itu untuk menegaskan kembali kekuasaannya.
 
Tiongkok kemudian mengerahkan sekitar 4.500 tentara ke Korea, di bawah Jenderal Wu Changqing, yang secara efektif dapat memulihkan ketertiban dan memadamkan pemberontakan.{{sfn|Seth|2011|p=236}} Sebagai tanggapan, Jepang juga mengirimkan empat kapal perang dan satu batalion pasukan ke Seoul untuk menjaga kepentingan Jepang dan menuntut reparasi. Namun, ketegangan mereda dengan Perjanjian Chemulpo yang ditandatangani pada malam tanggal 30 Agustus 1882. Perjanjian tersebut menetapkan bahwa para konspirator Korea akan dihukum dan ¥50.000 dan akan dibayarkan kepada keluarga dari orang Jepang yang terbunuh. Pemerintah Jepang juga akan menerima ¥500.000 sebagai permintaan maaf resmi, dan izin untuk menempatkan pasukan di kedutaan diplomatik mereka di Seoul. Setelah pemberontakan, ''Daewongun'' dituduh mengobarkan pemberontakan dan kekerasan, dan ditangkap oleh Tiongkok untuk dibawa ke Tianjin. Dia kemudian dibawa ke sebuah kota sekitar enam puluh mil barat daya Beijing, di mana selama tiga tahun dia dikurung di satu ruangan dan diawasi dengan ketat.{{sfn|Keene|2002|p=377}}
 
===Kudeta Gapsin===