Kota Sorong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 53:
== Sejarah ==
=== Masa
[[Berkas:Doom Island 1955.jpg|jmpl|220px|ki|Pulau Doom pada tahun 1955]]
Berdirinya kota Sorong tidak lepas dari sejarahnya sebagai Kota Minyak.
=== Masa
Sebelum dan selama peristiwa [[Perang Pasifik]], wilayah Sorong
=== Masa
Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, industri perminyakan baru benar-benar berkembang pesat di Sorong. Minyak bumi adalah salah satu alasan Belanda ingin mempertahankan wilayah Papua.
[[Pulau Doom|Sorong-Doom]] pada awalnya merupakan pusat administrasi pemerintahan di [[Nugini Belanda]] bagian barat. Pada tahun 1957 pemerintah [[Keresidenan|residen]] memindahkan pusat pemerintahan kawasan ke [[Manokwari (kota)|Manokwari]]. Menjelang pemindahan tersebut para pekerja administrasi pemerintah di Sorong-Doom dipindahkan ke Remoeland, sebuah lokasi baru yang dibuka oleh NNGPM. Sebelum dikenal sebagai Remoeland, wilayah itu lebih dulu dikenal dalam bahasa Belanda sebagai ''"Sorong Olie"'' (Indonesia: Sorong Minyak, Inggris: ''Sorong Oil'') atau ''"Sorong-vaste-wal"'' (Indonesia: Sorong Daratan, Inggris: ''Mainland Sorong''). Pada masa itu, kedua nama tersebut sering digunakan untuk membedakan antara "Sorong Daratan" dan "Sorong-Doom". Sorong-Doom kemudian lebih dikenal sebagai Pulau Doom atau Pulau Dum, sedangkan Remoeland (Remoe/Remu) menjadi bagian dari Distrik Sorong.
Untuk mendukung pekerjaan pertambangan minyak di Sorong, NNGPM membangun sejumlah kawasan pemukiman untuk para pekerja. Kawasan pemukiman Klademak I, Klademak II dan Klademak III diperuntukkan bagi para pekerja buruh yang berasal dari berbagai daerah lain di Indonesia. Kawasan pemukiman di Krani Heuvel (Puncak Cendrawasih) diperuntukkan bagi staf administrasi tingkat rendah (kerani). Dibangun juga kawasan pemukiman untuk para pekerja Papua dan Tionghoa, serta untuk para pekerja ekspatriat Eropa. Perusahaan pelayaran Belanda ''[[Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM)]]'' membuka jalur pelayaran antara Sorong dengan [[Holandia|Hollandia]] ([[Kota Jayapura|Jayapura]]), [[Merauke, Merauke|Merauke]] dan [[Singapura]]. Maskapai penerbangan Belanda [[KLM]] terbang setiap dua minggu antara Sorong
Pada tahun 1956, populasi penduduk di wilayah Sorong Daratan adalah 7.689 jiwa yang terdiri dari 3.075 orang Papua, 3.728 orang Asia (terutama orang Indonesia dan Tionghoa) dan 886 orang Eropa. Populasi penduduk di wilayah Sorong Daratan tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan 1.667 jiwa penduduk di wilayah Sorong-Doom.
Baris 91:
== Geografi ==
[[Berkas:Port of Sorong.jpg|jmpl|220px|ki|[[Pelabuhan Sorong]]]]
Secara geografis Kota Sorong terletak dibawah [[garis khatulistiwa]], antara koordinat 131°-51' [[Garis bujur|Bujur Timur]] dan 0° 54' [[Lintang Selatan]] dengan [[ketinggian]] berkisar 3 [[meter di atas permukaan laut]] pada [[Semenanjung Doberai]], di ujung barat laut [[Pulau Papua]]. <ref>{{Cite web|title=Sejarah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Sorong|url=https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/sorong/id/profil/sejarah.html|website=Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu RI KPPN Sorong|access-date=2024-02-21}}</ref>
=== Batas Wilayah ===
|