Bhayangkara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dwi Yenie (bicara | kontrib)
Menambahkan informasi
k ~cite
 
Baris 11:
Pada 19 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) membentuk Badan Kepolisian Negara (BKN). Pada 29 September 1945, Presiden Soekarno melantik RS Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN). Pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya bertanggung jawab masalah administrasi, sedangkan masalah operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Namun, sejak terbitnya PP Nomor 11 Tahun 1946, kepolisian negara bertanggung jawab secara langsung kepada presiden. Tanggal 1 Juli inilah yang setiap tahun diperingati sebagai '''Hari Bhayangkara''' hingga saat ini. <ref name=":0" />
 
Pangkat polisi adalah tingkat kedudukan yang menunjukkan peran, fungsi, kemampuan, serta keabsahan wewenang dan tanggung jawab dalam penugasan. Pangkat polisi didapatkan dari masa abdi, prestasi maupun penilaian. Ada tiga pangkat polisi yakni Perwira, Bintara dan Tamtama. Pangkat polisi Tamtama terbagi lagi menjadi tiga jenjang, yaitu Bhayangkara Kepala (Bharaka), Bhayangkara Satu (Bharatu) dan Bhayangkara Dua (Bharada). Sebutan Bhayangkara diambil dari nama pasukan Kerajaan Majapahit. <ref>{{Cite web|last=Rahmawati|first=Dina|title=Sejarah Sebutan Bhayangkara Polri yang Bermula dari Kerajaan Majapahit|url=https://www.detik.com/jatim/budaya/d-6263707/sejarah-sebutan-bhayangkara-polri-yang-bermula-dari-kerajaan-majapahit|website=detikjatim|language=id-ID|access-date=2023-12-29}}</ref>
 
== Referensi ==