Filipina Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
k ~cite |
||
Baris 10:
Penduduk di Filipina Selatan sebagian besar beragama Islam.{{Sfn|Abidin|2020|p=7}} Seluruh penduduk dari [[suku Melayu]] di Filipina Selatan beragama Islam.<ref name=":0" /> Tradisi Islam yang berkembang di muslim dari suku Melayu sangat dominan di Filipina Selatan.{{Sfn|Bakri|2020|p=95}} Penduduk Filipina Selatan khususnya di Kepulauan Sulu mulai mengenal Islam melalui perdagangan pada abad ke-9 Masehi. Namun, Islam belum berpengaruh pada saat itu di Kepulauan Sulu. Islam kemudian mulai disebarkan dengan jalan dakwah pada abad ke-13 Masehi mulai dari wilayah Buasan di [[Jolo]] hinga ke daerah lain di Kepulauan Sulu. Pada tahun 1380 M, Islam telah dikenal oleh penduduk di Kepulauan Sulu hingga ke Pulau Mindanao. Ajaran Islam di kedua wilayah tersebut diperkenalkan oleh dua orang. Pertama, seorang tabib dan ulama Arab bernama Karimul Makhdum. Kedua, seorang pangeran dari wilayah Minangkabau di Sumatera Barat bernama Raja Baguinda. Kedatangan Raja Baguinda untuk berdakwah di Kepulauan Sulu dan Pulau Mindanao dilakukan setelah ia berdakwah sekitar sepuluh tahun di Kepulauan Zamboanga dan Basilan. Dakwah yang dilakukannya berakhir dengan raja Kerajaan Maguindanao bernama Kabungsuwan Manguindanao menjadi muslim.<ref>{{Cite journal|last=Hasaruddin|date=2019|title=Perkembangan Sosial Islam di Filipina|url=https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/ALMAARIEF/article/download/782/543/|journal=Al Ma'arief: Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya|volume=1|issue=1|pages=34|access-date=2023-06-19|archive-date=2023-06-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230619142635/https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/ALMAARIEF/article/download/782/543/|dead-url=no}}</ref>
Populasi penduduk Muslim awalnya adalah mayoritas di Filipina Selatan. Namun setelah wilayahnya bergabung sebagai [[negara bangsa]] dalam Filipina, populasi Muslim menurun hingga menjadi minoritas.<ref>{{Cite book|last=Helmiati|date=2022|url=https://www.researchgate.net/profile/Helmiati-Helmiati/publication/361242086_MONOGRAF_PERGULATAN_MINORITAS_MUSLIM_THAILAND_Menelisik_Peran_Akademisi_Tokoh_Agama_LSM_dalam_Upaya_Mencari_Solusi_Konflik_Berkepanjangan/links/62a50fa2416ec50bdb1f37f1/MONOGRAF-PERGULATAN-MINORITAS-MUSLIM-THAILAND-Menelisik-Peran-Akademisi-Tokoh-Agama-LSM-dalam-Upaya-Mencari-Solusi-Konflik-Berkepanjangan.pdf|title=Pergulatan Minoritas Muslim Thailand: Menelisik Peran Akademisi, Tokoh Agama & LSM dalam Upaya Mencari Solusi Konflik Berkepanjangan|location=Malang|publisher=CV. Literasi Nusantara Abadi|isbn=978-623-329-611-3|pages=16|url-status=live|access-date=2023-06-19|archive-date=2023-06-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230619142630/https://www.researchgate.net/profile/Helmiati-Helmiati/publication/361242086_MONOGRAF_PERGULATAN_MINORITAS_MUSLIM_THAILAND_Menelisik_Peran_Akademisi_Tokoh_Agama_LSM_dalam_Upaya_Mencari_Solusi_Konflik_Berkepanjangan/links/62a50fa2416ec50bdb1f37f1/MONOGRAF-PERGULATAN-MINORITAS-MUSLIM-THAILAND-Menelisik-Peran-Akademisi-Tokoh-Agama-LSM-dalam-Upaya-Mencari-Solusi-Konflik-Berkepanjangan.pdf|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 1977, pusat komunitas Muslim di Filipina adalah [[Mindanao]] dan [[Maguindanao]] dengan penduduk muslim berjumlah 2.,348 juta orang secara keseluruhan. Jumlah tersebut hanya sebanyak 5,3%. dari total penduduk Filipina di tahun tersebut.
== Konflik identitas ==
|