Kaharingan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus Punahnya_Agama_Kaharingan_di_Kalimantan_Barat.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: No permission since 23 July 2023.
k ~cite
 
Baris 75:
 
==Pengakuan Agama Kaharingan==
Agama Kaharingan diperkenalkan kepada publik oleh [[Tjilik Riwut]] pada tahun 1944, saat ia menjabat Residen [[Sampit]] yang berkedudukan di [[Banjarmasin]]. <ref>{{Cite journal|last=Sanjaya Usop|first=Linggua|title=Pergulatan Eliti Lokal Kaharingan dan Hindu Kaharingan Representasi Relasi Kuasa dan Identitas|url=https://archive.org/details/adminjpsart12-1/mode/1up|journal=Internet Archieve}}</ref> Pada tahun 1945, pemerintah pendudukan Jepang mengajukan Kaharingan sebagai nama agama Dayak. Bahkan agama Kaharingan mendapat penghargaan dan kedudukan yang terhormat, Jepang juga mengaitkan agama Kaharingan dengan agama [[Shinto]] (agama asli [[Jepang]]) untuk mencari dukungan rakyat Kalimantan untuk [[Perang Dunia II]].<ref name="Radio 2014 u166">{{cite news | last=Eko | first=Antonius | title=Agama Kaharingan: Penciptaan Alam, Tuhan dan Suku Dayak | work=Kantor Berita Radio | date=2014-02-25 | url=https://kbr.id/02-2014/agama_kaharingan__penciptaan_alam__tuhan_dan_suku_dayak/60612.html | access-date=2023-06-28}}</ref>
 
Pemerintah Indonesia pada masa itu tidak menganggap Kaharingan sebagai sebuah agama sedangkan sebagai kepercayaan adat sebagai contoh ''animisme'' atau ''dinamisme'', walaupun Kaharingan merupakan agama yang mengajarkan tentang adanya Ketuhanan.<ref>{{Cite news|date=30 Maret 2020|title=SISTEM KEPERCAYAAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU DAYAK LAWANGAN|url=https://www.pustaka-bpnbkalbar.org/pustaka/sistem-kepercayaan-tradisional-masyarakat-suku-dayak-lawangan#:~:text=Dikarenakan%20kebijakan%20negara%20yang%20hanya,“aliran%20kepercayaan”.|work=pustaka-bpnbkalbar.org|access-date=12 Januari 2023}}</ref> Penganut Kaharingan yang tidak menerima keputusan pemerintah pada masa itu melakukan upaya untuk meresmikan agama Kaharingan sebagai agama yang diakui negara Indonesia, walau tidak berhasil. Ada banyak [[Agama asli Nusantara]] lain yang tidak diakui oleh pemerintah Indonesia, dan dikelompokkan sebagai aliran kepercayaan.<ref>{{Cite news|date=Agustus 2017|title=PENGAKUAN NEGARA TERHADAP AGAMA LELUHUR/LOKAL|url=https://business-law.binus.ac.id/2017/08/04/pengakuan-negara-terhadap-agama-leluhurlokal/#:~:text=Instruksi%20Menteri%20Agama,kepercayaan%20adalah%20bukan%20agama.|work=business-law.binus.ac.id|access-date=12 Januari 2023}}</ref>