Kesehatan di India: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix |
k ~cite |
||
Baris 158:
India adalah negara dengan kasus TB tertinggi di dunia dalam hal jumlah absolut kasus insiden yang terjadi setiap tahun. Dua pertiga kasus adalah laki-laki, dengan lebih dari 60 persen kasus pada perempuan terjadi mulai umur 34 tahun. Pada tahun 2011, di India ditemukan kasus tuberkulosis 'totally drug-resistant<nowiki>''</nowiki>. Pada tahun 2018, tes TrueNat, dikerahkan di sekitar 350 Puskesmas di India. Hal ini menyebabkan akses ke tes molekuler yang sangat sensitif dengan kapasitas tambahan untuk pengujian resistensi di daerah pinggiran.<ref>https://tbcindia.gov.in/WriteReadData/India%20TB%20Report%202019.pdf</ref>
[[HIV/AIDS di India]] menduduki peringkat ketiga tertinggi di antara negara-negara dengan pasien terinfeksi HIV. Organisasi Pengendali AIDS Nasional, sebuah badan puncak pemerintah sedang melakukan upaya untuk mengelola epidemi HIV/AIDS di India.<ref>{{Cite web|title=HIV/AIDS|url=http://www.unicef.org/india/hiv_aids_156.htm|website=Source: UNICEF India|access-date=2011-09-20|archive-date=2011-09-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20110903210311/http://www.unicef.org/india/hiv_aids_156.htm|dead-url=yes}}</ref> [[Diare|Penyakit diare]] merupakan penyebab utama kematian anak usia dini.
[[Kala-azar]] adalah [[parasit]] pembunuh terbesar kedua di dunia. Sebagian besar kasus (76%) ditemukan di [[Bihar]] pada tahun 2016. Demam berdarah dan [[chikungunya]] yang ditularkan oleh nyamuk [[Aedes]], adalah masalah lain yang menjadi perhatian di India. Wabah demam berdarah terus berlanjut sejak tahun 1950-an tetapi tingkat keparahan penyakit telah meningkat dalam dua dekade terakhir. Pada 2016, India melaporkan total 58.264 kasus chikungunya. Kasus cacar air dilaporkan menjadi 61.118 & dilaporkan 60 kematian pada tahun 2016 akibat cacar air.{{butuh rujukan|date=November 2021}}
Baris 176:
Meskipun terdapat peningkatan upaya kesehatan selama tiga puluh tahun terakhir, nyawa terus hilang karena penyakit anak usia dini, perawatan bayi baru lahir yang tidak memadai, dan penyebab terkait persalinan. Lebih dari dua juta anak meninggal setiap tahun karena infeksi yang sebenarnya dapat dicegah.<ref name="ReferenceA">{{Cite web|title=FAQs – UNICEF|url=http://www.unicef.org/india/children_2355.htm|access-date=2021-11-02|archive-date=2015-02-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20150219054925/http://www.unicef.org/india/children_2355.htm|dead-url=yes}}</ref>
Sekitar 1,72 juta anak meninggal setiap tahun di India sebelum menginjak usia satu tahun. <ref name="iegindia.org">{{Cite web|title=Childhood Mortality and Health in India|url=http://www.iegindia.org/workpap/wp292.pdf|website=Source: Institute of Economic Growth University of Delhi Enclave North Campus India by Suresh Sharma|archive-url=https://web.archive.org/web/20120402095847/http://www.iegindia.org/workpap/wp292.pdf|archive-date=2 April 2012|access-date=2011-09-20|url-status=dead}}</ref> Angka kematian balita dan kematian bayi mengalami penurunan, dari masing-masing 202 dan 190 kematian per seribu kelahiran hidup pada tahun 1970 menjadi 64 dan 50 kematian per seribu kelahiran hidup masing-masing pada tahun 2009 dan menjadi 41,1 (tahun 2018) dan 34,6 (tahun 2016) kematian per seribu kelahiran hidup masing-masing. <ref name="iegindia.org" /><ref>{{Cite web|title=Maternal & Child Mortality and Total Fertility Rates|url=http://censusindia.gov.in/vital_statistics/SRS_Bulletins/MMR_release_070711.pdf|access-date=2012-02-13}}</ref><ref name=":5" /> Namun, penurunan ini melambat. Berkurangnya dana untuk imunisasi hanya menyisakan 43,5% dari anak-anak muda yang diimunisasi lengkap. <ref name="India’s Medical Emergency">{{Cite news|last=Robinson|first=Simon|date=1 May 2008|title=India's Medical Emergency|url=http://www.time.com/time/nation/article/0,8599,1736516,00.html|work=Source: Time US|archive-url=https://web.archive.org/web/20080519142629/http://www.time.com/time/nation/article/0,8599,1736516,00.html|archive-date=19 May 2008|access-date=2011-09-20|url-status=dead}}</ref>Sebuah studi yang dilakukan oleh Konsorsium Sistem Kesehatan Masa Depan di [[Murshidabad]], [[Benggala Barat]] menunjukkan bahwa hambatan untuk cakupan imunisasi adalah lokasi geografis yang merugikan, petugas kesehatan yang tidak ada atau tidak terlatih dengan baik, dan rendahnya kebutuhan akan imunisasi.<ref>{{Cite journal|last=Kanjilal|first=Barun|last2=Debjani Barman|last3=Swadhin Mondal|last4=Sneha Singh|last5=Moumita Mukherjee|last6=Arnab Mandal|last7=Nilanjan Bhor|date=September 2008|title=Barriers to access immunisation services: a study in Murshidabad, West Bengal|url=http://www.futurehealthsystems.org/publications/fhs-india-research-brief-3-barriers-to-access-immunization-s.html|journal=FHS Research Brief|issue=3|access-date=2021-11-02|archive-date=2013-04-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20130430012317/http://www.futurehealthsystems.org/publications/fhs-india-research-brief-3-barriers-to-access-immunization-s.html|dead-url=yes}}</ref> Kurangnya infrastruktur seperti rumah sakit, jalan, air dan sanitasi di daerah pedesaan.
=== Sanitasi ===
Baris 191:
=== Kesehatan pedesaan ===
Desa di India berisi lebih dari 68% total populasi India, dan setengahnya masih hidup di bawah garis kemiskinan, berjuang untuk akses kesehatan yang lebih baik dan lebih mudah.<ref>{{Cite web|title=RURAL URBAN DISTRIBUTION OF POPULATION|url=http://censusindia.gov.in/2011-prov-results/paper2/data_files/india/Rural_Urban_2011.pdf}}</ref><ref>[http://indiafacts.in/india-census-2011/urban-rural-population-o-india/ Urban Rural Population of India]. Indiafacts.in. Retrieved on 2012-07-17.</ref> Masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat pedesaan sangat banyak dan beragam – dari malaria berat hingga diabetes yang tidak terkontrol, dari luka yang terinfeksi parah hingga kanker.
=== Kesehatan perkotaan ===
|