Keresidenan Bojonegoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
# [[Kabupaten Tuban]]
# [[Kabupaten Blora]]
Meskipun sekarang ini pembagian administratif berdasarkan karesidenan sudah tidak digunakan lagi, namun tanda kendaraan bermotor (plat motor) yang dipakai di wilayah eks karesidenan Bojonegoro seperti Bojonegoro, Tuban dan Lamongan ditambah sebagian barat eks karesidenan Surabaya seperti Jombang dan Mojokerto semua menyandang kode '''"S"''' sebagai huruf awal. Sedangkan [[Kabupaten Blora]] menyandang kode '''"K"''' karena secara administratif sudah bergabung dengan wilayah Provinsi Jawa Tengah.
 
==Residen==
Berikut adalah daftar residen yang pernah berkuasa di Bojonegoro.
{| class="wikitable"
|-
!Residen Bojonegoro
!Mulai
!Selesai
|-
|Carl Eugenius Croes
|[[1 Juli]] [[1928]]
|[[2 November]] [[1930]]
|-
|Hendrik Mispelblom van Altena
|2 November 1930
|[[14 Januari]] [[1932]]
|-
|Rudolf Adriaan Marie Mooij
|14 Januari 1932
|[[28 Juli]] [[1933]]
|-
|Jan Habbema
|28 Juli 1933
|28 Juli [[1936]]
|-
|Frederik Henri Nieuwenhuijzen
|28 Juli 1936
|[[12 Agustus]] [[1941]]
|-
|Marius Scheltema
|12 Agustus 1941
|[[Pendudukan Jepang di Indonesia|Pendudukan Jepang]]
|}
 
Meskipun sekarang ini pembagian administratif berdasarkan karesidenan sudah tidak digunakan lagi, namun tanda kendaraan bermotor (plat motor) yang dipakai di wilayah eks karesidenan Bojonegoro seperti Bojonegoro, Tuban dan Lamongan ditambah sebagian barat eks karesidenan Surabaya seperti Jombang dan Mojokerto semua menyandang kode '''"S"''' sebagai huruf awal. Sedangkan [[Kabupaten Blora]] menyandang kode '''"K"''' karena secara administratif sudah bergabung dengan wilayah Provinsi Jawa Tengah
 
== Lihat pula ==