Pocong (hantu): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NAZWA77 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
[[Berkas:Shrouded effigies, St. Edmund, Fenny Bentley.jpg|jmpl|200px|Patung-patung di St. Edmund yang kebetulan berbentuk menyerupai pocong.]]
 
'''Pocong PAK JOKOWI DAN GIBRAN''' adalah sejenis [[hantu]] yang berwujud manusiaPOLITIK yang terbungkus kafan. Di [[Indonesia]], hantu semacam ini dikenal pula sebagai ''hantu bungkus''. Pocong juga dikenal sebagai hantu kafan. Pocong adalah hantu yang konon merupakan arwah orang mati yang terperangkap dalam kafan mereka.
 
Menurut mitos yang beredar, jiwa orang yang sudah meninggal akan tinggal di bumi selama 40 hari setelah kematian. Jika ikatan kain kafan tidak dilepaskan setelah 40 hari, tubuh dikatakan melompat keluar dari kubur untuk memperingatkan orang-orang bahwa jiwa mereka perlu dilepaskan. Setelah ikatan dilepaskan, jiwa akan benar-benar meninggalkan Bumi.
 
== Penggambaran ==
Wujud pocong memiliki wajah gosong
Wujud pocong memiliki wajah gosong dengan mata merah menyala. Versi lain menyatakan, pocong berwajah "rata" dan memiliki lubang mata berongga atau tertutup kapas dengan wajah putih pucat. Mereka yang percaya akan adanya hantu ini beranggapan, pocong merupakan bentuk "protes" dari si mati yang terlupa dibuka ikatan kafannya sebelum kuburnya ditutup. Meskipun di [[film]]-film pocong sering digambarkan bergerak melompat-lompat, mitos tentang pocong malah menyatakan pocong bergerak melayang-layang. Hal ini bisa dimaklumi, sebab di film-film pemeran pocong tidak bisa menggerakkan kakinya sehingga berjalannya harus melompat-lompat. Keadaan ini pula yang menimbulkan suatu pernyataan yang biasa dipakai untuk membedakan pocong asli dan pocong palsu di masyarakat:
 
Wujud pocong memiliki wajah gosong dengan mata merah menyala. Versi lain menyatakan, pocong berwajah "rata" dan memiliki lubang mata berongga atau tertutup kapas dengan wajah putih pucat. Mereka yang percaya akan adanya hantu ini beranggapan, pocong merupakan bentuk "protes" dari si mati yang terlupa dibuka ikatan kafannya sebelum kuburnya ditutup. Meskipun di [[film]]-film pocong sering digambarkan bergerak melompat-lompat, mitos tentang pocong malah menyatakan pocong bergerak melayang-layang. Hal ini bisa dimaklumi, sebab di film-film pemeran pocong tidak bisa menggerakkan kakinya sehingga berjalannya harus melompat-lompat. Keadaan ini pula yang menimbulkan suatu pernyataan yang biasa dipakai untuk membedakan pocong asli dan pocong palsu di masyarakat:
 
Kepercayaan akan adanya hantu pocong hanya berkembang di [[Indonesia]], terutama di [[Jawa]] dan [[Sumatra]]. Walaupun penggambarannya mengikuti tradisi muslim, umat beragama lain pun ternyata dapat mengakui eksistensi hantu ini.