Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 88:
}}
[[Berkas:1955 Indonesian Election Posters.png|jmpl|300px|Poster kampanye pada Pemilu 1955]]
'''Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955''' (biasa dikenal dengan '''Pemilu 1955''') adalah [[Pemilihan umum di Indonesia|pemilihan umum Indonesia]] yang diadakan pada tahun [[1955]] untuk memilih anggota-anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]]. Pemilu ini merupakan [[Pemilihan umum|pemilu]] pertama yang pernah diadakan sejak [[Indonesia]] [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamasikan kemerdekaannya]]. PemiluJumlah inikursi dilaksanakanDPR saatyang keamanandiperebutkan negaraberjumlah masih260. kurangPemilu kondusif;ini beberapadipersiapkan daerahdi mengalamibawah kekacauanpemerintahan oleh gerakan DI/TII ([[NegaraPerdana IslamMenteri Indonesia|DarulPerdana IslamMenteri]]/ [[NegaraAli Islam Indonesia|Tentara Islam IndonesiaSastroamidjojo]]) khususnya pimpinan Kartosoewirjo. DalamNamun, keadaanAli sepertiSastroamidjojo ini,mengundurkan anggota angkatan bersenjatadiri dan polisipada jugasaat memilih.pemungutan Merekasuara, yangdan bertugaskepala dipemerintahan daerahtelah rawandipegang digiliroleh datangPerdana keMenteri tempat[[Burhanuddin pemilihan. Pemilu akhirnya pun berlangsung amanHarahap]].
 
Pemilu ini dilaksanakan saat keamanan negara masih kurang kondusif; beberapa daerah mengalami kekacauan oleh gerakan DI/TII ([[Negara Islam Indonesia|Darul Islam]]/[[Negara Islam Indonesia|Tentara Islam Indonesia]]) khususnya pimpinan Kartosoewirjo. Dalam keadaan seperti ini, anggota angkatan bersenjata dan polisi juga memilih. Mereka yang bertugas di daerah rawan digilir datang ke tempat pemilihan. Pemilu akhirnya pun berlangsung aman.
Jumlah kursi DPR yang diperebutkan berjumlah 260. Pemilu ini dipersiapkan di bawah pemerintahan [[Perdana Menteri Indonesia|Perdana Menteri]] [[Ali Sastroamidjojo]]. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, dan kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri [[Burhanuddin Harahap]].
 
Pemilihan umum legislatif 1955 ini dianggap sebagai pemilu yang paling [[Demokrasi|demokratis]] sepanjang [[sejarah Indonesia]].
 
== Latar belakang ==