Islam di Papua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
West Papoeans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Super Hylos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
Selain melalui jalur perdagangan, di daerah [[Kabupaten Merauke|Merauke]] Islam dikenal melalui perantara orang-orang buangan yang beragama Islam, yang berasal dari [[Sumatra]], [[Kalimantan]], Maluku dan Jawa. Terdapat istilah yang populer di Merauke, yaitu "[[Orang Jawa Merauke|Jamer]]" (singkatan dari Jawa-Merauke), untuk menyebut orang-orang keturunan Jawa baik yang merupakan keturunan orang-orang yang dipindahkan pada zaman penjajahan Belanda ataupun keturunan penduduk program [[transmigrasi]] pada masa setelah kemerdekaan Indonesia.<ref>{{Cite book|last=Saberia|date=2013|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/24310/1/Islam%20di%20lembah%20baliem%20kabupaten%20jayawijaya.pdf|title=Komunitas Islam di Lembah Baliem Jayawijaya|location=Yogyakarta|publisher=Kepel Press|isbn=978-602-1228-04-3|url-status=live}}</ref>
 
== Sejarah Islam di Papua ==
Mengenai kedatangan Islam di Nusantara, terdapat diskusi dan perdebatan yang panjang di antara para ahli mengenai tiga masalah pokok yaitu mengenai tempat asal kedatangan Islam, para pembawanya, dan waktu kedatangannya.
 
Tanah Papua secara geografis terletak pada daerah pinggiran Islam di Nusantara, sehingga Islam di Papua luput dari kajian para sejarawan lokal maupun asing, kedatangan Islam di tanah Papua juga masih terjadi silang pendapat di antara pemerhati, peneliti maupun para keturunan raja-raja di Raja Ampat-Sorong, Fakfak, Kaimana, dan telukTeluk Bintuni-Manokwari, di antara mereka saling mengklaim bahwa Islam lebih awal datang kedaerahnyake daerahnya.<ref name=":0" />
 
Penelusuran sejarah awal Islamisasi di tanah Papua, setidaknya dapat digali dengan melihat beberapa versi mengenai kedatangan Islam di tanah Papua, terdapat 7 teori yaitu: