Raden Hanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Foto jernih
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 8:
 
== Karier ==
[[Berkas:Raden_Hanan%2C_Kami_Perkenalkan_%281954%29%2C_p88.jpg|jmpl|Raden Hanan sebagai Anggota [[Senat Republik Indonesia Serikat]], 1954]]
Pasca [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Republik Indonesia]], Raden Hanan pernah memimpin gerakan perebutan kekuasaan [[pemerintah Jepang]] yang ada di Palembang. Sebelum diangkat menjadi Wali Kota Palembang (1945–1947), ia merupakan seorang [[Kawedanan|Wedana]] [[Kabupaten Muara Enim|Muara Enim]] dan Wakil Ketua Dewan Penasehat Daerah (''Syu Sangi Kai'') Palembang pada tahun 1943. ''Syu Sangi Kai'' Palembang sendiri merupakan lembaga pertama yang berdiri sebagai wadah atau bentuk partisipasi politik pribumi pada masa pendudukan Jepang di Palembang.<ref>{{Cite web|last=BeritaPagi|date=2018-05-25|title=Raden Hanan, Perjuangan dan Pengabdiannya|url=https://beritapagi.co.id/2018/05/25/raden-hanan-perjuangan-dan-pengabdiannya.html|website=BERITAPAGI|language=id-ID|access-date=2021-02-03|archive-date=2021-02-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20210228222045/https://beritapagi.co.id/2018/05/25/raden-hanan-perjuangan-dan-pengabdiannya.html|dead-url=yes}}</ref> Dua tahun usai menjadi Wali Kota Palembang, Raden Hanan menjadi Ketua DPRS [[Negara Sumatera Selatan]] yang berdiri pada 30 Agustus 1948. Saat itu wilayahnya meliputi [[Sumatera Selatan]], [[Bengkulu]], [[Lampung]], dan [[Kepulauan Bangka Belitung]]. Negara ini akhirnya dibubarkan pada 18 Maret 1950.<ref>{{Cite web|last=Alian|first=|date=|title=SUMATERA SELATAN DALAM KERANGKA NEGARA FEDERAL BELANDA|url=https://repository.unsri.ac.id/22670/1/2._SUMATERA_SELATAN_DALAM_KERANGKA_NEGARA_FEDERAL_BELANDA.pdf|website=|access-date=}}</ref> Kemudian, mulai tanggal 1 Juli 1950 Raden Hanan bertugas sebagai [[Residen]] Palembang (diperbantukan) kepada [[Gubernur]] Winarno Danuatmojo. Terhitung mulai 1 Februari 1954, berdasarkan surat pengangkatan tanggal 30 Januari 1954 yang ditanda tangani oleh Presiden [[Soekarno|Ir. Soekarno]], ia resmi menjadi pejabat definitif Residen Palembang.