Caridina linduensis: Perbedaan antara revisi

{{Sedang ditulis}}{{speciestitle}} adalah udang air tawar yang termasuk ke dalam famili Atyidae. Salah satu ciri famili ini adalah kumpulan setae (seperti rambut) di ujung kaki pertama dan kedua udang ini.

Udang ini hanya terdistribusi secara endemik di [[Danau Lindu]] dan sungai-sungai sekitarnya.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Annawaty|first=Annawaty|last2=Wowor|first2=Daisy|date=2015-05-19|title=The atyid shrimps from Lake Lindu, Central Sulawesi, Indonesia with description of two new species (Crustacea: Decapoda: Caridea)|url=https://biotaxa.org/Zootaxa/article/view/zootaxa.3957.5.1|journal=Zootaxa|volume=3957|issue=5|pages=501|doi=10.11646/zootaxa.3957.5.1|issn=1175-5334}}</ref> <ref>{{Cite journal|last=Annawaty|first=Annawaty|last2=Wowor|first2=Daisy|last3=Farajallah|first3=Achmad|last4=Setiadi|first4=Dede|last5=Suryobroto|first5=Bambang|date=2016-04-01|title=Habitat Preferences and Distribution of the Freshwater Shrimps of the Genus Caridina (Crustacea: Decapoda: Atyidae) in Lake Lindu, Sulawesi, Indonesia|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1978301915300243|journal=HAYATI Journal of Biosciences|volume=23|issue=2|pages=45–50|doi=10.1016/j.hjb.2016.04.001|issn=1978-3019}}</ref>Distribusi yang terbatas ini menyebabkan ''C. linduensis'' sangat rentan mengalami kepunahan.<ref>{{Cite web|last=De Grave|first=S.|last2=Wowor|first2=D.|title=Caridina linduensis|url=https://www.iucnredlist.org/species/198228/176123703|website=|access-date=25 Februari 2024}}</ref>

Berdasarkan sejarahnya, ''C. linduensis'' pertama kali dideskripsi dan dipublikasikan oleh J. Roux pada tahun 1904 berdasarkan spesimen udang air tawar yang dikoleksi oleh [[Paul Sarasin]] dan Fritz Sarasin di [[zona litoral]] [[Danau Lindu]].<ref>{{Cite journal|last=Roux|first=J.|date=1904|title=Decapodes d’eau douce de Celebes|journal=Rev Suisse de Zool|volume=12|pages=539-572}}</ref> <ref>{{Cite book|last=Annawaty|last2=Wowor|first2=Daisy|date=2023|title=Memahami Taksonomi Hewan|location=Malang|publisher=Litera Mediatama|isbn=9786238440030|pages=141-145|url-status=live}}</ref> Hingga saat ini, spesimen tersebut tersimpan di Museum Basel di Swiss. Setelah lebih dari satu abad lamanya, tidak ada update terbaru mengenai keberadaan spesies ini, hingga dua peneliti Indonesia Annawaty dan Daisy Wowor, melakukan eksplorasi di Danau Lindu dan menemukan kembali keberadaan jenis udang air tawar ini.<ref name=":0" /> Udang yang dikoleksi tersebut saat ini tersimpan sebagai spesimen koleksi di Museum Zoologicum Bogoriense [[Badan Riset dan Inovasi Nasional|BRIN]] Cibinong, Bogor.