Jakarta Convention Center: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Penambahan gambar |
Ekspansi kecil dan penambahan referensi |
||
Baris 18:
| operator = {{hlist|Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno|PT. Graha Sidang Pratama}}
| surface =
| architect =Soejoedi Wirjoatmodjo {{Small|(''Plenary hall)}}
| cost = [[Dolar Amerika Serikat|$]]12,500,000
| capacity = 5,000
}}
'''Jakarta Convention Center''' (JCC), juga dikenal sebagai '''Balai Sidang Jakarta''' atau '''Balai Pertemuan Jakarta''' (sebelumnya
Balai Sidang Jakarta Convention Center juga terhubung dengan Hotel Hilton (sekarang Hotel Sultan) Jakarta melalui [[terowongan]] bawah tanah yang dilengkapi dengan travelator (tangga jalan datar).<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/279305/sutiyoso-terowongan-hilton-jcc-akal-akalan-ponco-sutowo|date=26 Januari 2005|title=Sutiyoso: Terowongan Hilton-JCC Akal-Akalan Ponco Sutowo|accessdate=12 Januari 2016|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://m.tempo.co/read/news/2005/01/26/05755512/sutiyoso-tunnel-hilton-jcc-diduga-untuk-disewakan|title= Sutiyoso: Tunnel Hilton-JCC Diduga Untuk Disewakan|date=26 Januari 2005|accessdate=12 Januari 2016|work=[[Tempo.co]]|language=id}}</ref>
== Sejarah ==
[[Berkas:Semanggi roundabout, Sekilas Lintas Kepolisian Republik Indonesia, p38 (cropped).jpg|kiri|jmpl|Balai Sidang Jakarta pada tahun 1976, ketika masih terdiri dari ''plenary hall'' saja (bangunan kubah putih)]]
Balai Sidang Jakarta Convention Center dibangun pada tahun [[1960]], sebagai salah satu proyek mercusuar Presiden [[Soekarno]] untuk menunjukan kemegahan Jakarta, dan awalnya direncanakan untuk menyambut [[Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang]] (GANEFO) pada tahun 1963. Karena biayanya yang terlalu mahal, yakni [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 12.5 juta, pembangunannya berlangsung lebih lama, sehingga tidak dapat digunakan untuk GANEFO.<ref name=":1">{{Cite web|last=Hasan|first=Afdal|date=4 September 2023|title=Sejarah Jakarta Convention Hall (JCC) Jadi Pusat Konvensi Terbesar di Indonesia|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/09/04/sejarah-jakarta-convention-hall-jadi-pusat-konvensi-terbesar-di-indonesia|website=Good News from Indonesia|language=id-ID|access-date=25 Februari 2024}}</ref> Pembangunan Balai Sidang Jakarta akhirnya selesai pada tahun [[1974]] untuk acara pembukaan konferensi tahunan [[Pacific Asia Travel Association]] (PATA) ke-23 yang diadakan pada awal April 1974. Konferensi ini merupakan acara besar untuk Jakarta dan beberapa proyek hotel besar, seperti [[Hotel Indonesia|perluasan Hotel Indonesia]], [[Hotel Borobudur Jakarta|Hotel Borobudur]], Hotel Ambassador (sekarang Hotel Aryaduta), dan [[Hotel Sahid Jaya International|Hotel Sahid Jaya]], juga ditargetkan selesai sebelum konferensi PATA dimulai.{{sfn|Merrillees|2015|p=123}}
Sejak saat itu, JCC menjadi salah satu pusat konvensi terbesar di Indonesia yang banyak digunakan sebagai tuan rumah berlangsungnya sejumlah acara berkelas nasional dan internasional. Balai Sidang Jakarta Convention Center salah satunya digunakan dalam Pertemuan KTT [[Gerakan Non-Blok]] ke-10 pada tahun 1992
Balai Sidang Jakarta awalnya hanya terdiri dari satu bangunan berbentuk [[kubah]] saja yang bernama ''Plenary Hall'', dirancang oleh Soejoedi Wirjoatmodjo.<ref name=":1" /> Menjelang [[KTT Non-Blok]] tersebut, Balai Sidang direnovasi habis-habisan, dengan membangun sebuah gedung baru yang menempel dengan gedung ''plenary hall'' eksisting. Gedung baru itu terdiri dari dua ruang pertemuan (''Assembly'' dan ''Cendrawasih'') dan dua ruang pameran.<ref name=":1" /> Renovasi besar-besaran Balai Sidang Jakarta Convention Center selesai pada bulan Agustus 1992 dan diresmikan oleh [[Presiden Republik Indonesia]], [[Soeharto]], pada tanggal [[25 Agustus]] [[1992]] yang kemudian diberi nama '''Jakarta Hilton Convention Center''' (JHCC).<ref name=":0" /> Hal ini dikarenakan kepemilikan dan pengelolaannya masih dalam satu manajemen dengan [[Hilton Hotels Corporation|Jakarta Hilton International]] yang mengelola Jakarta Hilton Hotel.
Berdasarkan peraturan pemerintah yang menghimbau agar setiap penamaan gedung atau perusahaan harus menggunakan bahasa Indonesia, maka pada tahun [[1995]], Jakarta Convention Center berubah nama lagi menjadi Balai Sidang Jakarta Convention Center di bawah kepemilikan dan pengelolaan PT. Graha Sidang Pratama. Mulai tanggal [[1 Januari]] [[2006]], pengelolaan Balai Sidang Jakarta Convention Center berada di bawah Manajemen Singgasana Hotels & Resorts.<ref>[http://www.singgasanahotels.com/id/site/convention/balai-sidang-jakarta-convention-center Balai Sidang Jakarta Convention Center] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170927123855/http://www.singgasanahotels.com/id/site/convention/balai-sidang-jakarta-convention-center |date=2017-09-27 }} di Situs Web Singgasana Hotels & Resorts. Diakses tanggal 12 Januari 2016</ref>
Baris 67 ⟶ 68:
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Jakarta Convention Center}}
* {{Official website|http://www.jcc.co.id}}
|