Abdullah bin Ali al-Abbasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 20:
== Biografi ==
=== Asal-usul ===
Silsilahnya adalah Abdullah bin Ali bin [[Abdullah bin Abbas|Abdullah]] bin [[Abbas bin Abdul Muthalib|Abbas]] bin [[Abdul Muthalib]].<ref name="Fawat">{{cite web|title=Kitab Fawat al-Wafayat - Abdullah bin Ali al-Abbasi - Al-Maktaba al-Shamela|page=192|website=shamela.ws|language=ar|author=Ibnu Syakir al-Ketbi|author-link=Ibnu Syakir al-Ketbi|url=https://shamela.ws/book/1003/616|access-date=2023-07-08|archive-date=2022-12-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20221210113529/https://shamela.ws/book/1003/616|dead-url=no}}</ref> Abdullah dilahirkanlahir pada tahun 721 dipada masa kekhalifahan [[Yazid bin Abdul Malik]] (berkuasa 720–724).<ref name="Al-A'lam">{{cite web|title=Kitab Al-A'lam Az-Zarkali - Abdullah bin Ali - Al-Maktaba al-Shamela|page=104|website=shamela.ws|language=ar|author=Khairuddin Az-Zarkali|author-link=Khairuddin Az-Zarkali|url=https://shamela.ws/book/12286/3279#p1|access-date=2024-02-02|archive-date=2024-01-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20240130011833/https://shamela.ws/book/12286/3279#p1|dead-url=no}}</ref> Ia merupakan putra dari [[Ali bin Abdullah bin Abbas]], salah seorang ulama dari kalangan [[tabi'in]].<ref>{{cite web|title=Nasab Quraisy|author=Mush'ab az-Zubairi|author-link=Mush'ab az-Zubairi|language=ar|website=islamport.com|url=http://islamport.com/w/nsb/Web/483/11.htm|access-date=2022-07-04|archive-date=2022-07-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20220704152027/http://islamport.com/w/nsb/Web/483/11.htm|dead-url=no}}</ref> Dengan demikian, ia termasuk dalam anggota keluarga [[Abbasiyah]], dan paman dari dua khalifah pertama Abbasiyah; [[As-Saffah|Abul Abbas As-Saffah]] (berkuasa 750–754) dan [[Al-Mansur|Abu Ja'far Al-Mansur]] (berkuasa 754–775), dua khalifah pertama Abbasiyah.{{sfn|Zetterstéen|1987|pp=22–23}} [[Kunyah]]<nowiki />nya adalah Abu Muhammad.{{sfn|Bahramian|2015}} Abdullah bin Ali disebutkan turut serta dalam pemberontakan [[Abdullah bin Muawiyah al-Ja'fari|Abdullah bin Muawiyah]]. Ketika Abdullah bin Muawiyah dikalahkan oleh pasukan Umayyah di bawah pimpinan [[Amir bin Dhubarah]], Abdullah bin Ali termasuk di antara prajurit yang ditawan.<ref>{{cite web|title=البداية والنهاية/الجزء العاشر/مقتل ابن الكرماني|trans-title=Al-Bidayah wan Nihayah/Jilid 10/Pembunuhan Ibnu al-Kirmani|website=ar.m.wikisource.org|author=Ibnu Katsir|author-link=Ibnu Katsir|language=ar|url=https://ar.m.wikisource.org/wiki/%D8%A7%D9%84%D8%A8%D8%AF%D8%A7%D9%8A%D8%A9_%D9%88%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%87%D8%A7%D9%8A%D8%A9/%D8%A7%D9%84%D8%AC%D8%B2%D8%A1_%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%A7%D8%B4%D8%B1/%D9%85%D9%82%D8%AA%D9%84_%D8%A7%D8%A8%D9%86_%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%B1%D9%85%D8%A7%D9%86%D9%8A|access-date=2024-02-16|archive-date=2024-02-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20240216142159/https://ar.m.wikisource.org/wiki/%D8%A7%D9%84%D8%A8%D8%AF%D8%A7%D9%8A%D8%A9_%D9%88%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%87%D8%A7%D9%8A%D8%A9/%D8%A7%D9%84%D8%AC%D8%B2%D8%A1_%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%A7%D8%B4%D8%B1/%D9%85%D9%82%D8%AA%D9%84_%D8%A7%D8%A8%D9%86_%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%B1%D9%85%D8%A7%D9%86%D9%8A|dead-url=no}}</ref>
 
=== Peran dalam Revolusi Abbasiyah ===
Baris 39:
Ketika pasukan Abdullah mulai bergerak ke Irak, Al-Mansur meminta dukungan Abu Muslim. Meskipun khalifah tidak mempercayai kekuatan Abu Muslim, fakta bahwa ia terkenal di kalangan prajurit pasukan Khurasan yang turut serta dalam Revolusi menjadikannya pilihan yang ideal untuk menghadapi Abdullah dan mengumpulkan sebagian besar prajurit Khurasan, yang merupakan pilar utama rezim, ke pihak khalifah.{{sfn|Kennedy|2004|p=129}} Kedua pasukan bertemu di [[Nisibis]] pada bulan November 754. Pasukan Abdullah merasa ragu-ragu, karena pasukan Khurasan enggan melawan Abu Muslim. Menurut Zetterstéen, memang benar adanya karena Abdullah "dikatakan telah membunuh 17.000 orang Khurasan di pasukannya, karena dia takut mereka akan menolak berperang melawan Abu Muslim.{{sfn|Zetterstéen|1987|pp=22–23}} Penduduk Suriah masih membenci kekalahan mereka di tangan Abdullah di Zab. [[Hugh N. Kennedy]] mengatakan "Abdullah mencurigai adanya pengkhianatan dan melarikan diri sebelum pertempuran benar-benar meletus". Ia lalu mencari perlindungan di [[Bashrah]], tempat saudaranya yang lain, [[Sulaiman bin Ali]], menjadi gubernur.{{sfn|Zetterstéen|1987|pp=22–23}}{{sfn|Kennedy|2004|pp=129–130}} Meskipun Al-Mansur baru saja meraih kemenangan, ia dengan cepat menggunakan kecerdikannya untuk menyingkirkan Abu Muslim yang kini menjadi saingannya. Beberapa bulan kemudian, Abu Muslim dibujuk untuk datang ke istana khalifah, tempat dia dibunuh.{{sfn|Kennedy|2004|p=130}}
 
Abdullah tetap di Bashrah di bawah perlindungan saudaranya sampai saudaranya diberhentikan, dua tahun kemudian.{{sfn|Zetterstéen|1987|pp=22–23}} Al-Mansur kemudian memberikan jaminan keamanan kepadanya dan memerintahkan bawahannya agar Abdullah dibawa ke [[Baghdad]]. Al-Mansur kemudian memenjarakannya dan rumah tempat dia dipenjara roboh lalu membunuhnya. Ia terkubur di bawah reruntuhan dan tahun kematiannya adalah 764.<ref name="Al-A'lam" />
 
Saudaranya, Shalih, menggantikannya sebagai gubernur Suriah. Terlepas dari pemberontakan Abdullah, Shalih dan keluarganya menjadi penguasa utama Abbasiyah di Suriah selama setengah abad berikutnya.{{sfn|Grohmann|Kennedy|1995|p=985}}{{sfn|Cobb|2001|pp=27–28}}