Remisi spontan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20230313sim)) #IABot (v2.0.9.3) (GreenC bot
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 14:
Everson dan Cole memberikan penjelasan untuk regresi spontan dari kanker sebagai berikut:<blockquote>Dalam banyak kasus yang dikumpulkan... harus diakui bahwa faktor atau mekanisme yang bertanggung jawab atas regresi spontan tidak jelas atau tidak diketahui berdasarkan pengetahuan saat ini. Namun, dalam beberapa kasus, pengetahuan yang tersedia memungkinkan seseorang untuk menyimpulkan bahwa pengaruh hormonal mungkin penting... Dalam kasus lain, protokol yang ada menunjukkan bahwa mekanisme kekebalan bertanggung jawab.<ref name="Everson and Cole"/></blockquote> Sementara itu, Challis dan Stam (1989), menyatakan: "Singkatnya, kami menyimpulkan bahwa, meskipun sejumlah besar kasus yang menarik dan tidak biasa terus dipublikasikan setiap tahun, masih ada sedikit data konklusif yang menjelaskan kejadian regresi spontan tersebut. "<ref name=Challis>{{cite journal |pmid=2206563 |doi= 10.3109/02841869009090048 |year= 1990 |title= The spontaneous regression of cancer. A review of cases from 1900 to 1987 |url=https://archive.org/details/sim_acta-oncologica_1990_29_5/page/545 |journal=Acta Oncologica |volume= 29 |issue=5 |pages=545–50 |last1=Challis |first1=G. B. |last2=Stam |first2= H. J.}}</ref>
 
[[Apoptosis]] (kematian sel terprogram) dan [[angiogenesis]] (pertumbuhan [[pembuluh darah]] baru) terkadang dibahas sebagai kemungkinan penyebab regresi spontan. Tetapi kedua mekanisme tersebut membutuhkan pemicu [[biokimia]] yang sesuai dan tidak dapat dimulai dengan sendirinya. Memang, dalam banyak sel kanker apoptosis rusak, dan angiogenesis diaktifkan, kedua efek ini disebabkan oleh [[mutasi]] pada sel kanker. Kanker sendiri muncul karena kedua mekanisme tersebut tidak terjadi sebagaimana mestinya.<ref>Robert A. Weinberg (2007) ''The Biology of Cancer'', Garland Science</ref>
 
Ada beberapa laporan kasus regresi spontan dari kanker yang terjadi setelah menderita [[demam]] yang disebabkan oleh [[infeksi]].<ref name=Hobohm1/><ref>{{cite journal |pmid=15700041 |pmc=2362074 |doi=10.1038/sj.bjc.6602386|year=2005 |last1=Hobohm |first1=U. |title=Fever therapy revisited |journal=British Journal of Cancer |volume=92 |issue=3 |pages=421–5 }}</ref> Hal ini bisa menjadi indikasi adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Jika kebetulan yang terjadi beriringan ini merupaka hubungan sebab akibat, maka kejadian ini juga harus memicu efek [[Kedokteran pencegahan|profilaksis]], yaitu infeksi demam harus menurunkan risiko pengembangan kanker di kemudian hari. Efek ini dapat dikonfirmasi dengan mengumpulkan studi [[epidemiologi]].<ref name=Hobohm>{{cite journal |pmid=18540826 |doi= 10.1615/critrevimmunol.v28.i2.10|year= 2008|last1= Hobohm|first1= U.|title= Pathogen-associated molecular pattern in cancer immunotherapy|journal= Critical Reviews in Immunology|volume= 28|issue= 2|pages= 95–107|last2= Stanford|first2= J. L.|last3= Grange|first3= J. M.}}</ref><ref name=Maletzki>{{cite journal |pmid= 23832140 |doi= 10.1007/s00262-013-1455-1 |url= http://www.fevertherapy.eu/references/maletzki-2013-cii-pamp.pdf |year= 2013 |last1= Maletzki |first1= C. |title= Mistletoe lectin has a shiga toxin-like structure and should be combined with other Toll-like receptor ligands in cancer therapy |journal= Cancer Immunology, Immunotherapy |volume= 62 |issue= 8 |pages= 1283–92 |last2= Linnebacher |first2= M. |last3= Savai |first3= R. |last4= Hobohm |first4= U. |s2cid= 26031460 |access-date= 2021-05-08 |archive-date= 2016-06-23 |archive-url= https://web.archive.org/web/20160623154727/http://www.fevertherapy.eu/references/maletzki-2013-cii-pamp.pdf |dead-url= yes }}</ref>
 
== Tinjauan ==