Pengendalian bahaya Covid-19 di tempat kerja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, added orphan tag
Katekuchan (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
Baris 18:
Kesiapsiagaan dan perencanaan tanggap darurat penyakit menular dapat disusun sebagai panduan rencana tindakan. Pedoman tersebut berisi analisis tingkat risiko berdasarkan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya, termasuk di antaranya sumber paparan, faktor risiko yang berasal dari tempat tinggal pekerja dan lingkungan sekitarnya, serta faktor risiko pribadi (faktor usia atau penyakit bawaan yang dimiliki). Selain itu, dokumen ini juga harus memuat langkah-langkah pengendalian yang perlu diambil berdasarkan risiko-risiko yang ada sekaligus rencana lanjutan untuk menghadapi situasi yang mungkin timbul akibat wabah. Rencana kesiapsiagaan juga perlu mengikuti rekomendasi pemerintah nasional dan setempat. Sasaran dari rencana tanggap darurat ini adalah mengurangi risiko transmisi virus di antara pekerja, melindungi pekerja yang lebih rentan, mempertahankan usaha, dan meminimalkan dampak [[wabah]] terhadap [[rantai pasokan]] barang. Panduan kesiapsiagaan juga harus mempertimbangkan tingkat keparahan penyakit yang menyebar di masyarakat di lokasi usaha berada.<ref name=":0" />
 
Pada awal-awal pandemi, banyak perkantoran menghentikan kegiatan fisik dan meminta karyawan bekerja dari rumah. Saat pandemi telah berlangsung selama lebih dari setahun, beberapa perusahaan dan lembaga berencana atau bahkan telah menginstruksikan karyawan untuk kembali ke kantor.<ref>{{Cite journal|last=Shaw|first=William S.|last2=Main|first2=Chris J.|last3=Findley|first3=Patricia A.|last4=Collie|first4=Alex|last5=Kristman|first5=Vicki L.|last6=Gross|first6=Douglas P.|date=2020-09-01|title=Opening the Workplace After COVID-19: What Lessons Can be Learned from Return-to-Work Research?|url=https://doi.org/10.1007/s10926-020-09908-9|journal=Journal of Occupational Rehabilitation|language=en|volume=30|issue=3|pages=299–302|doi=10.1007/s10926-020-09908-9|issn=1573-3688|pmc=PMC7303572|pmid=32562129}}</ref> Ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan saat perusahaan meminta karyawan kembali bekerja di kantor pada saat pandemi masih berlangsung. [[Organisasi Kesehatan Dunia]] merekomendasikan empat poin, yaitu pencegahan dasar [[Penularan Covid-19|penularan COVID-19]] di tempat kerja, [[manajemen risiko]] saat mengadakan kegiatan dan pertemuan tatap muka, hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat melakukan perjalanan bisnis, dan mempersiapkan tempat kerja jika ditemukan kasus penularan.<ref name=":2">{{Cite web|last=World Health Organization|date=19 Maret 2020|title=Getting your workplace ready for COVID-19|url=https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331584/WHO-2019-nCov-workplace-2020.2-eng.pdf|website=World Health Organization|access-date=19 Maret 2021}}</ref>
 
== Pengendalian bahaya ==
Baris 24:
[[Hierarki pengendalian bahaya]] merupakan kerangka kerja untuk mengontrol risiko di tempat kerja.<ref name=":3">{{Cite web|title=The hierarchy of control - WorkSafe|url=https://www.worksafe.vic.gov.au/hierarchy-control|website=www.worksafe.vic.gov.au|language=en|access-date=2021-03-19}}</ref> Hierarki ini mengelompokkan upaya pengendalian bahaya menurut tingkat efektifitasnya dan telah digunakan secara luas dalam bidang [[kesehatan dan keselamatan kerja]]. Hierarki pengendalian bahaya memuat pendekatan tahap demi tahap untuk menghilangkan atau mengurangi risiko dengan cara mengurutkan pengendalian risiko dari level perlindungan tertinggi hingga yang paling rendah.<ref name=":3" /> Berdasarkan pemeringkatannya, hierarki pengendalian terdiri atas eliminasi, substitusi, pengendalian rekayasa, pengendalian administratif, dan APD.<ref name=":4" />
 
Jika bahaya COVID-19 tidak sepenuhnya dapat dihilangkan, maka pengendalian yang paling efektif adalah pengendalian rekayasa, diikuti pengendalian administratif, dan terakhir penggunaan APD. Pengendalian rekayasa mencakup isolasi karyawan dari bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan dan memastikan ketersediaan [[infrastruktur]] pendukung.<ref name=":5" /> Langkah ini dapat menjadi solusi yang paling murah. Pengendalian administrasi mencakup perubahan kebijakan atau prosedur kerja untuk menjamin pekerja melakukan pekerjaan dengan aman.<ref>{{Cite web|title=COVID-19 - Control and Prevention {{!}} Occupational Safety and Health Administration|url=https://www.osha.gov/coronavirus/control-prevention|website=www.osha.gov|access-date=2021-03-22}}</ref>
 
APD dianggap paling kurang efektif dibandingkan dua pengendalian sebelumnya, tetapi peralatan ini dapat membantu mencegah pekerja dari paparan virus. Terlepas dari APD yang merupakan salah satu solusi, ia harus dipandang sebagai pelengkap dan tidak menggantikan tindakan-tindakan yang lain (pengendalian administratif, lingkungan, dan rekayasa).<ref>{{Cite journal|last=Ambigapathy|first=S|last2=Rajahram|first2=GS|last3=Shamsudin|first3=UK|last4=Khoo|first4=EM|last5=Cheah|first5=WK|last6=Peariasamy|first6=KM|last7=Goh|first7=PP|last8=Khor|first8=SK|date=2020-03-18|title=How should front-line general practitioners use personal protective equipment (PPE)?|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7136675/|journal=Malaysian Family Physician : the Official Journal of the Academy of Family Physicians of Malaysia|volume=15|issue=1|pages=2–5|issn=1985-207X|pmc=7136675|pmid=32284798}}</ref> Semua jenis APD harus dipilih berdasarkan bahaya yang dihadapi pekerja, misalnya disesuaikan dengan tipe penularan virus yang mungkin terjadi di tempat kerja (kontak langsung, [[percikan pernapasan]], atau udara (''airborne'')).<ref>{{Cite journal|last=Cook|first=T. M.|date=2020|title=Personal protective equipment during the coronavirus disease (COVID) 2019 pandemic – a narrative review|url=https://associationofanaesthetists-publications.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/anae.15071|journal=Anaesthesia|language=en|volume=75|issue=7|pages=920–927|doi=10.1111/anae.15071|issn=1365-2044|access-date=2021-03-19|archive-date=2021-04-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20210421170721/https://associationofanaesthetists-publications.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/anae.15071|dead-url=yes}}</ref> Selain itu, pemakaian APD harus sesuai standar sehingga benar-benar melindungi pekerja. Aturan pemakaian APD mencakup pemakaian dengan cara benar, dipakai secara konsisten, diperiksa, dipelihara, dan diganti (jika perlu), dilepas, dibersihkan, dan disimpan dengan benar atau dibuang untuk menghindari kontaminasi.<ref name=":0" /><ref name=":5">{{Cite journal|last=Organization|first=World Health|date=2020|title=Rational use of personal protective equipment (PPE) for coronavirus disease (COVID-19): interim guidance, 19 March 2020|url=https://apps.who.int/iris/handle/10665/331498|language=en}}</ref>