Helloween: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antonijek (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
Sejarah tentang Helloween dimulai pada tahun 1978, saat Kai Hansen (vokal/gitar) dan Piet Sielck (vokal/gitar) bermain dalam sebuah band bernama “Gentry” di Hamburg. Sampai pada tahun 1981, Gentry berganti nama menjadi “Second Hell”, yang kemudian didukung oleh Markus Groskopf (ex-Traumschiff) pada bass dan Ingo Schwichtenberg pada drum. Setelah Sielck meninggalkan Second Hell untuk menjadi seorang sound engineer, Band ini kemudian berganti nama lagi menjadi “Iron Fist”. Pada tahun 1982 Michael Weikath, Seorang pemain gitar dari sebuah band lokal “Powerfool”, mencoba bergabung dengan Kai dan bandnya, namun akhirnya pun memutuskan untuk bergabung juga dalam Iron Fist. Pada tahun 1984, perusahaan rekaman kecil bernama Noise mengajak band ini untuk ikut serta dalam pembuatan kompilasi album “Death Metal”. Tetap tidak puas dengan hasil mereka, Iron Fist sekali lagi mengubah namanya menjadi “Helloween”, Sebuah nama yang dicetuskan oleh Ingo Schwichtenberg, bersamaan dengan ide untuk mengganti maskot lamanya dengan sebuah labu dan untuk membuat proyek labu ke lagu-lagu yang lebih spesifik, yang mana kemudian akan menjadi ciri khasnya Helloween. Kontribusi pertamanya pada Rekaman album “Death Metal” masih kurang baik, versi slownya “Metal Invaders” dan yang kedua adalah sebuah lagu yang ditulis Weikath untuk band Powerfool berjudul “Oernst Of Life”.Pada tahun 1985 Helloween Merilis mini album berisikan 5 Lagu Berjudul “Helloween”, yang disebut juga dengan “the Mini-LP”, dan pada bulan oktober keluarlah “Walls Of Jericho” yang berisikan “Metal Invaders” dalam versi yang sudah disempurnakan. Kedua Rekaman tersebut diproduseri oleh Harris Johns. dan kemudian diikuti dengan sebuah EP berjudul “Judas” album ini dibuat untuk mencoba studio “Horus” di Hamburg. Helloween sudah dapat menarik perhatian para media dan mendapat sambutan yang positif. pada bulan November 1986, sementara tour berlangsung untuk promosi rekaman ini, Hansen menyadari bahwa kemampuan menyanyinya terhambat, untuk band ini yang mulai melangkah naik. Lebih lagi, dia merasa terlalu memaksakan diri dengan tour yang panjang dan ketat, yang mana akan berakibat buruk untuk suaranya. Ralf Scheepers yang berasal dari sebuah band bernama Tyran Pace setuju untuk menyelesaikan tour ini bersama dengan Helloween tetapi tidak berkeinginan untuk bergabung kedalam band. Untungnya, setelah tour selesai didapatkanlah seorang penyanyi muda yang sempurna dalam umur yang ke 18 bernama (silver-throat) Michael Kiske (ex-Ill Prophecy). Pada bulan Desember setelah merasa cukup percaya diri untuk membuat sebuah double-album, tetapi Noise, label mereka menolaknya. Yang mana kemudian album yang dikeluarkan tahun 1987 volume pertama dari sebuah konsep double album.
 
“Keeper Of The Seven Keys Part I” yang diproduseri oleh Tommy Newton/Tommy Hansen mendapat banyak sambutan yang sangat antusias. Helloween bahkan mendapatkan kesuksesan di America dan Jepang dan bahkan sudah mempunyai fans yang banyak. Bagian keduanya dirilis tahun 1988 dengan judul “Keeper Of The Seven Keys Part II”, yang bahkan mejadikannya lebih sukses lagi dari yang diduga. Sebelum tour berjalan, Helloween menyewa seorang pemain keyboard bernama Ja’rn Ellerbrock sebagai pemain tetap selama tour. Tour Dunia bertajuk “Pumpkins Fly Free” adalah tour tersukses mereka namun pada bulan Desember Kai Hansen meninggalkan band ini karena masalah pribadi dengan personel yang lain. Kai kemudian pindah untuk kemudian membentuk Band buatannya sendiri bernama “Gamma Ray”. Pada bulan Januari 1989, Helloween menemukan pemain gitar pengganti bernama Roland Grapow (ex-Rampage) berasal dari Hamburg, yang ikut meyelesaikan tournya hingga selesai. Pada tahun yang sama pula, sebuah album live dirilis dalam beberapa judul, yaitu: “Live In The U.K.” di Eropa,“I Want Out - Live” di Amerika dan “Keepers Live” di Jepang. Agar uang mengalir terus, Noise record merilis 2 the Best album, yaitu: “The Best, The Rest, The Rare” dan “Pumpkin Tracks” pada tahun 1989. Akhirnya pun Helloween Menyadari bahwa band ini telah di peras oleh Noise Record dan akhirnya memutuskan untuk pindah ke Major Label EMI. Noise Record akhirnya mengambil jalan hukum dengan berdalil bahwa Helloween telah telah memutuskan kontraknya. Helloween akhirnya memenangkan kasusnya dipersidangan biasa tetapi mendapat kekalahan di pengadilan tinggi. Helloween terancam larangan dalam merilis lagu-lagu mereka. Mereka tidak diijinkandiizinkan merilis lagu-lagu mereka terkecuali di Noise Record. Hal ini meninggalkan banyak pertanyaan kepada para fans di Eropa mengenai apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan Helloween.
 
Akhirnya pada tahun 1991 single “Kids Of The Century” untuk album baru dirilis, yang berisikan sebuah pesan dari band ini tentang kevakuman mereka selama hampir 3 tahun dan kenapa mereka tidak dapat merilis album baru mereka selama persidangan masih berjalan. Album pertama dengan Grapow, “Pink Bubbles Go Ape”, menjadi kesuksesan mereka yang komersial tetapi tetap terlihat lebih rendah dari kesuksesan album sebelumnya. Hampir seluruh kesalahan dilimpahkan kepada produser Chris Tsangarides mengenai hal produksi dan mixingnya, tetapi dalam hal ini penulisan lagu juga tidak terlalu terfokus. Namun begitu, album ini pun memiliki beberapa lagu yang sangat bagus dari semua personel.Masalahnya tidak hanya itu saja, masih ada lagi masalah yang semakin berkembang yaitu konflik di antara personel, disatu sisi terdapat Kiske/Schwichtenberg dan disisi lain terdapat Weikath/Grapow. Weikath mencoba mengajak temannya Andi Deris, Vokalis dari sebuah Band bernama Pink Cream 69, untuk bergabung bersama Helloween, tetapi Andi merasa masih cocok dengan bandnya. Karena permasalahn mereka yang cukup besar, Helloween takut akan tidak mendapatkan hasil sama sekali, lalu mereka segera meluncurkan album “Chameleon” di awal tahun 1993, yang mana terlihat seperti sebuah reuni dengan produser lama mereka Tommy Hansen, tetapi album ini pun malah tidak mendapatkan kesuksesan sama sekali. Terlepas dari produksi album yang bagus dan banyaknya lagu-lagu yang berkualitas, hal ini menyebabkan Helloween kehilangan banyak fans, untuk beberapa fans mungkin dapat menerima musik baru Helloween yang mulai beraliran AOR dan mainstream rock, Yang hal ini tidak diharapkan dari musiknya Helloween. Penampilan yang minim dalam tour meraka cukup memperlihatkan ketegangan yang sedang terjadi dalam band mereka saat itu. Sebelum tour ke Jepang, pemain drum mereka Schwichtenberg mwndapat masalah dalam penyalahgunaan obat-obat terlarang, dan kemudian digantikan oleh pemain drum pengganti bernama Richie Abdel-Nabi. Lebih parah lagi, Helloween bahkan dipecat oleh EMI.
Baris 37:
Setelah mencoba untuk mengajak Henjo Richter (Gamma Ray) untuk bergabung ke Band, Michael Weikath akhirnya mengikuti saran yang diberikan oleh produser Charlie Bauerfeind dan menghubungi Gitaris Sascha Gerstner (ex-Freedom Call). Percobaan dengannnya di Tenerife menunjukan bahwa dia adalah pilihan yang tepat baik itu sebagai gitaris dan juga sebagai personel band, dan untuk posisi yang dapat bertahan lama. Helloween kemudian berniat untuk melanjutkan album mereka. Pada tahun 2003, tepat diawal proses rekaman, Mark Cross didiagnosis terkena mononucleosis, sebuah penyakit yang mengakibatkan sakit pada organ tubuh dan memaksa untuk tidak melakukan aktivitas rutin. Karena Cross tidak dapat melanjutkan posisi drumnya, Helloween kembali kepada Mikkey Dee (Motorhead, ex-King Diamond) untuk menolong mereka. Mereka memilihnya karena Mikkey dikenal sebagai pemain drum yang sangat berbakat dan yang lebih penting lagi bahwa penggantian ini tidak akan salah, tetapi dengan perbedaan jalur musik Proses rekamannya berjalan dengan baik, tetapi akhitnya Helloween pun harus menyadari bahwa pihak asuransi tidak dapat mengatasi ansennya Cross karena penyakitnya tidak akan sembuh dengan cepat dalam waktu 2 tahun. Mereka terpaksa mancari pemain drum lagi. Karena mereka didesak oleh managemen untuk merekam beberapa lagu lagi untuk side-b nya, Helloween kemudian mengundang Stefan Schwarzmann (ex-Accept, ex-UDO), Seorang pemain drum yang dikenal Weikath pada tahun 80an, di studionya Groskopf mereka merekam sesi drumnya. Hal ini memperlihatkan bahwa Schwarzmann berkeinginan untuk bergabung dalam band. Setelah itu, Album “Rabbit Don’t Come Easy” yang diproduseri Charlie Bauerfeind dirilis pada bulan Mai 2003. Judul ini diberikan untuk menunjukan bahwa band ini kembali lagi keera yang lebih baik (“happy”), sebagai ungkapan bahwa betapa miripnya peluncuran sebuah album jika dibandingkan dengan pertunjukan trik mengeluarkan kelinci dari dalam topi. Pada bulan Juli 2003, Helloween bersiap-siap di Hamburg, mempersiapkan tour keliling dunia terpanjang mereka. Sejak awal tour pada bulan september, fans diseluruh dunia mengelu-elukan penampilan Helloween, yang semakin lebih baik dari sebelumnya. Sebuah tanda bahwa penambahan personel baru ini akan berjalan dengan lancar. Di bulan Oktober 2004, Helloween memulai paska produksi album baru mereka. Di bulan Februari 2005, Schwarzmann dan Helloween mulai mengalami ketidak-cocokan. Selama masa-masa tour barulah terlihat olehnya dan oleh seluruh personel tentang perbedaan di antara mereka, mereka tidak seluruhnya berbagi dalam hal jalur musik mereka. Schwarzmann memutuskan untuk tetap membantu Helloween selama masa produksi sampai ditemukannya pengganti yaitu Dani Loble, Mantan pemain Drum RAWHEAD REXX yang merupakan orang yang cocok untuk Helloween.
 
Sudah terdengar gosip bahwa Helloween akan merilis kelanjutan dari kedua album legendaris Keeper’s, tetapi sampai saatnya pada bulan Juni, Helloween mengkonfirmasikan perilisan “Keeper Of The Seven Keys - The Legacy”. Single pertama berjudul ” Mrs.God” diluncurkan pada tanggal 4 juli di Asia Tenggara, diikuti oleh seluruh dunia pada tanggal 5 September. Pada tanggal 31 Oktober 2005, Helloween merilis kelanjutan dari album Keeper yang legendaris berjudul “Keeper of The Seven Keys - The Legacy”. Album ini membawa pengakuan yang luar biasa terhadap band ini dan dapat diterima dengan baik di seluruh dunia. KeseuksesanKesuksesan album ini dan tour yang berkelanjutan sangat kuat dan band ini pun merilis DVD live kombo dan CD live Kombo. Pada tahun 2007, Untuk merayakan dua tahun kesuksesan mereka, Helloween merilis CD Live Kombo berjudul “Keeper Of The Seven Keys - The Legacy World Tour 2005/2006 - Live In Sao Paulo” dan DVD Live Kombo berjudul “Keeper Of The Seven Keys - The Legacy World Tour 2005/2006 - Live On 3 Continents”.
 
Setelah sukses dengan rilisan sekuel ketiga dari seri "Keeper of The Seven Keys", pada bulan Oktober 2007 Helloween merilis kembali album terbaru mereka yang bertajuk "Gambling With The Devil". Dan langsung dilanjutkan dengan menggelar tur dunia yang bertajuk ”Hellish Rock" world tour 07/08” bersama Gamma Ray yang dimulai awal November 2007.<ref>{{Cite web |url=http://helloween-indonesia.webs.com/biografi.htm |title=Indonesian Pumpkins Club |access-date=2012-08-27 |archive-date=2011-08-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110831020956/http://helloween-indonesia.webs.com/biografi.htm |dead-url=yes }}</ref>