Gereja Santo Laurentius, Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox Paroki
| image = Tampak Luar Gereja Santo Laurentius Bandung 2024 (1).png
| caption =
| nama_paroki = Paroki Santo Laurentius, Sukajadi
| pelindung = Santo Laurentius
| imam_kepala = R.P. Basilius Hendra Kimawan, [[Ordo Salib Suci|O.S.C.]]
| keuskupan = Bandung
Baris 21:
}}
 
'''Paroki Santo Laurentius''' adalah sebuah gereja Katolik yang terletak di [[Gegerkalong, Sukasari, Bandung]] 40153. Gereja ini didirikan pada tahun 1987. Pastor kepala paroki saat ini adalah RP. Basilius Hendra Kimawan, OSC. Gereja Santo Laurentius ini berkapasitas ±100500 umat dan di sebelah depan terdapat Gua Maria.
 
== Sejarah ==
Cikal bakal Paroki St.Laurentius dimulai tahun 1950-an oleh sekitar 10 keluarga Katolik yang tinggal di Bandung Utara yaitu di daerah jalan karang Setra, Jurang, Cipaganti, Hegarmanah, Ciumbuleuit, dan Sukajadi bawah. Keluarga-keluarga tersebut mendapatkan pembinaan dan pelayanan iman dari Paroki St.Petrus Katedral, secara teratur di Jl.Karang Tingggal 13, rumah keluarga de Vink.Ketika rumah tersebut diambil-alih oleh Negara (1957) tempat perayaan Ekaristi terpaksa dipindahkan ke SD GIKI di Jl.Karangsari 23, atas seijin Kepala Sekolahnya yaitu Ibu Tiwon. Pada periode inilah lahirnya stasi Karangsari yang merupakan stasi dari Paroki St.Petrus Katedral.
 
Untuk mewadahi kegiatan umat, Pak Soehardjo, pimpinan CV. Sabang Merauke, mengizinkan rumah dinasnya di Jl.Setiabudi 17 (sekarang Nomor 31) digunakan sebagai Sekretariat stasi. Pastor Sjaak Lammers OSC kembali ke Belanda tahun 1959 dan karyanya di stasi karangsari dilanjutkan antara lain oleh Pator Koster OSC dan Pastor Van Hareen OSC. Berkembangnya daerah Bandung Utara dan jumlah umat di stasi Karangsari mendapat perhatian dari Uskup saat itu yaitu Mgr. Arntz OSC, Dialah bersama Pastor Hidayat OSC yang pertama kali menggagas dibangunnya gedung gereja di stasi Karangsari sampai uskup berkenan menyediakan tanah di Jl.Sukajadi atas (sekarang Jl.Jalan Sukajadi 223).
 
Proses pembebasan lahan yang dibantu antara lain olehBapakoleh Bapak Soehardjo, Bapak Tedjo Hartono, Bapak Soelarto, Bapak Wirawan, Bapak Angkadirdja dan bapak Pranoto berhasil. Kemudian di awal tahun 1967 Bapak Angkadirdja yang adalah seorang sipil AURI, mendesain bangunan gereja perdana yang bentuknya mirip “gudang” dengan kapasitas sekitar 100 orang. Peletakan batu pertama dilakukan Pastor Laurentius K. Soemodiwirjo OSC pada tahun 1967. Tahun berikutnya, untuk pertama kalinya umat stasi Karang sari memiliki gedung gereja sehingga mulai saat itu perayaan Ekaristi dipindahkan dari SD GIKI ke gereja kecil ini.
 
Berkembangnya stasi Karangsari tak lepas dari peranan beberapa pastor selain Pastor Laurentius K. Soemodiwirjo OSC yaitu Pastor Van Hareen OSC, Pastor Bernard dan Pastor JAC Schellekens OSC. Sedangkan aktivis awamnya antara lain Bapak Teddy Zulkarnaen, Bapak Wirawan, Bapak Andreas, Bapak Wiriodjojo dan Bapak Soekarto.<ref name="Cikal Bakal Paroki St.Laurentius">{{Cite web |url=http://parokilaurentiusbdg.org/cikal-bakal-paroki-st-laurentius/ |title=Cikal Bakal Paroki St.Laurentius |access-date=2015-12-28 |archive-date=2016-01-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160105111954/http://parokilaurentiusbdg.org/cikal-bakal-paroki-st-laurentius/ |dead-url=yes }}</ref>
Baris 43:
 
Salah satu warisan dia adalah gedung Grha Prakasita yang dibangun dengan terlebihdahulu merobohkan aula lama yang baru berusia 10 tahun. Pada tanggal 12 Agustus 1995 Grha Prakasita, yang artinya Rumah Sentosa, diberkati dan diresmikan oleh Mgr. Alexander Djajasiswaja Pr. Pastor Hardjo OSC juga berjasa menumbuhkan beberapa kelompok pelayanan baru seperti Doa Taize, Bina Iman Remaja (BIR), SJB (SukaJadi Berita), dan KKMK (Keluarga Karyawan Muda Katolik).
 
Pastor FX. Hardjosoebroto OSC digantikan oleh Pastor JC. Abukasman OSC (1 September 1995 – 10 April 1999). Waktu Indonesia terjerumus dalam krisis moneter maka gereja tergerak untuk membantu masyarakat dengan mengadakan pasar murah, bhakti sosial pengobatan, membagi sembako dll. Dialah yang merintis pengumpulan dana abadi umat, yang dilanjutkan dengan mendirikan Yayasan Peduli Masyarakat St.Laurentius (YAPEMAS). Ketika tugas Pastor Abukasman OSC di paroki St.Laurentius berakhir dia digantikan oleh Pastor Alfons Bogaartz OSC (11 April 1999 – 2016). Setelah itu Pastor Budi Saptono OSC menggantikan Pastor Alfons Bogaartz OSC selama kurang lebih 3 tahun (2016-2019) dan Pastor Hendra Kimawan OSC menjadi Pastor Kepala Paroki sampai saat ini (2019-sekarang)
 
Baris 49 ⟶ 48:
 
== Arsitektur Gereja ==
[[Berkas:Tampak Dalam Gereja Santo Laurentius Bandung 2024.png|thumb|Tampak dalam Gereja Santo Laurentius, Bandung.]]
Gereja St. Laurentius yang dibangun pada tahun 1981 ini telah mempunyai bangunan yang modern pada masanya. Pada saat itu, menjelang selesainya pembangunan gereja dibuatlah kolumbarium untuk menyimpan abu jenazah umat. Bentuknya adalah kotak-kotak besi yang ditempelkan di tembok sisi luar gereja, di belakang altar. Pada awalnya ada pro dan kontra namun Pastor Schellekens, OSC tetap menjalankan pembuatan kolumbarium. Suasana yang terasa di kolumbarium ini jauh dari kesan angker sehingga makin banyak umat yang tertarik untuk menyimpan abu jenazah kerabatnya di situ. Tahap pertama dibuat 437 kotak yang diberi kode huruf dan angka, dan mulai digunakan tanggal 26 Juni 1986. Ketika sebagian kotak tersebut terisi penuh, sebanyak 437 kotak baru di tembok utara gereja mulai digunakan per tanggal 3 Mei 2003.<ref>[http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-alviannim1-20987&q=gereja%20laurentius%20bandung Latar Belakang Gereja St. Laurentius]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Pastor ==
[[Berkas:Altar Gereja Santo Laurentius Bandung 2024.png|thumb|Altar gereja.]]
Para pastor dari Ordo Salib Suci yang memimpin umat di paroki ini antara lain:
* RP. Basilius Hendra Kimawan, OSC (Pastor Paroki)
Baris 59 ⟶ 60:
 
== Bangunan dalam kompleks ==
[[Berkas:Tampak Samping Gereja Santo Laurentius Bandung 2024.png|thumb|Tampak samping gedung gereja.]]
* Gedung Pastoran
* Graha Prakasita
Baris 79 ⟶ 81:
* Misa Harian: 06.00 WIB
* Misa Mingguan
 
::Misa Sabtu: 17.00 WIB
::Misa Minggu: 05.45 WIB -, 07.00 WIB -, 09.30 WIB -, 17.00 WIB.
* Misa Lain
::Jum'atJumat IPertama: 05.45 WIB
 
::Jum'at I: 05.45 WIB
 
== Referensi ==