Kerajaan Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: menambah plot atau sinopsis dalam jumlah besar |
Tag: menambah plot atau sinopsis dalam jumlah besar VisualEditor-alih |
||
Baris 150:
Menurut [[Prasasti Batutulis]], Rahyang Niskala Wastu Kancana dimakamkan di Nusalarang, dan didukung oleh naskah Carita Parahyangan yang menyebutkan ''Prebu Niskala Wastu Kancana surup di Nusalarang ring giri Wanakusumah''. Pada masa ini, ibu kotanya masih berada di Galuh, tepatnya di kota Kawali.<ref name="SNI-II:Zaman Kuno"/>{{rp|391}}
==== Ningrat Kancana ====
Putra Niskala Wastu Kancana, yang bernama Tohaan di Galuh (Penguasa Galuh) di Carita Parahyangan, menggantikannya sebagai raja. Ia disebut dalam prasasti Kebantenan I sebagai ''Hyang Ningrat Kancana'' dan dalam prasasti Batutulis sebagai Rahyang Dewa Niskala.
Namun, raja baru ini hanya memerintah selama tujuh tahun dan kemudian turun tahta. Carita Parahyangan menceritakan bahwa ''"... kéna salah twa(h) bogo(h) ka estri larangan ti kaluaran..."'' yang diterjemahkan menjadi ''"karena salahnya (dia), jatuh cinta pada seorang perempuan luar yang terlarang."''<ref name="SNI-II:Zaman Kuno2" />{{rp|393}} Meskipun tidak jelas apa maksud dari kalimat tersebut, ada kemungkinan bahwa perempuan luar yang terlarang itu adalah seorang muslim, yang menandakan kehadiran [[Islam]] di Jawa bagian barat.
Menurut prasasti Batutulis, Rahyang Dewa Niskala kemudian dimakamkan di Gunatiga. Informasi ini didukung oleh Carita Parahyangan yang menyebutkan bahwa Tohaan di Galuh ''nu surup di Gunung Tilu'' wafat atau dimakamkan di Gunung Tilu (Tilu berarti tiga), yang sesuai dengan pegunungan Gunung Tilu yang terletak di sebelah timur kota [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]].<ref>{{Cite web|title=Google Maps|url=https://www.google.com/maps/place/Gn.+Tilu/@-7.1188884,108.6816571,14z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e6f73efb54d5283:0x8ef28fb8de770294!8m2!3d-7.1188889!4d108.6991667!5m1!1e4|website=Google Maps|access-date=2018-06-17}}</ref>
== Wilayah kekuasaan ==
|