Kerajaan Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: menambah plot atau sinopsis dalam jumlah besar pranala ke halaman disambiguasi |
|||
Baris 175:
Kerajaan Sunda menyaksikan pengaruh yang semakin besar dari [[Kesultanan Demak]] Islam yang ekspansif yang akhirnya berhasil menghancurkan [[Kediri]], sisa-sisa istana Hindu [[Majapahit]] pada tahun 1527. Akibat peristiwa ini, hanya [[Blambangan]] di ujung timur Jawa, dan Sunda di bagian barat yang masih menjadi kerajaan Hindu di Jawa. Sementara itu, di tanah Sunda, pengaruh Islam mulai masuk ke dalam kerajaan.
==== Kebangkitan Cirebon dan Banten====
[[Berkas:Building in Keraton Kasepuhan.jpg|thumb|right|[[Keraton Kasepuhan]] di [[Kesultanan Cirebon]]. Pada tahun 1482, kerajaan Sunda kehilangan pelabuhan timurnya yang penting di [[Cirebon]].]]
Naskah ''[[Bujangga Manik]]'' yang ditulis sekitar paruh kedua abad ke-15 melaporkan bahwa batas timur wilayah Kerajaan Sunda adalah sungai Cipamali di [[Kabupaten Brebes]] sekarang. Namun, [[Suma Oriental]] dari Portugis pada tahun 1513 melaporkan bahwa batas timur Kerajaan Sunda terletak di pelabuhan ''Chemano'' (Cimanuk), muara [[Ci Manuk]]. Ini berarti antara tahun 1450 dan 1513, kerajaan ini telah kehilangan kendali atas wilayah sekitar Cirebon, antara Brebes dan Indramayu di bagian timur laut kerajaan. Hal ini menandakan bahwa orang Jawa Muslim pesisir berekspansi ke arah barat yang dulunya merupakan wilayah cakupan Sunda, didukung oleh Kesultanan Demak sebagai faktor kebangkitan Cirebon.
== Wilayah kekuasaan ==
|